Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 396,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per kuartal II-2023.
Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara Rp6.077 triliun (asumsi kurs Rp15.335 per dolar AS).
Bila dikoreksi lebih detail, posisi angka tersebut turun dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 403,2 miliar dolar AS.
Baca juga: Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi 137,5 Miliar Dolar AS
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan ULN sektor swasta.
"ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4 persen (secara tahun ke tahun/yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy)," ungkap Erwin dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/8/2023).
Dirinya kembali melanjutkan, khusus untuk posisi ULN pemerintah pada akhir kuartal II-2023 tercatat sebesar 192,5 miliar dolar AS.
Angka ini turun dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar 194,0 miliar dolar AS.
Penurunan posisi ULN pemerintah secara kuartal disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo.
Untuk posisi ULN swasta pada akhir kuartal II-2023 tercatat sebesar 194,4 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada kuartal sebelumnya sebesar 199,7 miliar dolar AS.
Erwin mengungkapkan, secara keseluruhan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca juga: RI Ajukan Utang Luar Negeri Rp 29 T Tahun Depan, dari Jepang hingga Kanada
ULN Indonesia pada kuartal II-2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3 persen dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,1 persen.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,7 persen dari total ULN," pungkasnya.