Satu contoh kasus beberapa tahun yang lalu semua negara dihebohkan dengan merebaknya hama ulat Spodoptera frugiperda pada pertanaman jagung di beberapa negara sehingga FAO turun tangan bekerjasama dengan semua negara.
Oleh karena itu, ia berharap Karantina lebih berperan aktif dalam pencegahan dan eradikasi dalam kawasan karantina jika terjadi wabah OPTK.
Menurutnya, fenomena yang terjadi menuntut prefesionalitas dan kompetensi yang semakin tinggi.
Spesialisasi dan keahlian khusus di masing-masing bidang teknis akan menjadi dasar kuat untuk pengembangan Barantin ke depan.
Kebijakan dan pengambilan keputusan perkarantinaan didasarkan pada justifikasi ilmiah sehingga orang-orang di BArantin harus selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi, pengetahuan, dan ilmu terbaru.
Dengan tantangan ke depan yang semakin berat, Andi berharap Barantin dipimpin oleh orang yang professional, pejabat karir bukan politisi atau yang lainnya. Memiliki pemahaman teknis karantina yang mumpuni, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu update.
"Situasi dunia, ilmu pengetahuan terus berkembang. Kita tidak ingin karantina menjadi follower, tapi berharap karantina Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi trend setter di percaturan dunia,” pungkasnya. (Dina Hutauruk/Kontan)