TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Praktik investasi bodong kembali menelan korban ratusan orang. Kali ini terjadi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Dengan modus investasi budidaya tokek plus kepiting kualitas ekspor, ratusan orang terpikat berinvestasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Nyatanya, uang yang bila dihitung-hitung jumlahnya miliaran rupiah justru melayang dibawa sang penipu.
Baca juga: Masyarakat Kerap Jadi Korban Investasi Bodong, OJK Sebut Akibat Rendahnya Literasi Keuangan
Para korban kini hanya bisa menyesali mengapa begitu gampang termakan oleh penawaran tipu-tipu yang kalau dipikir keuntungannya tak masuk akal.
Warga yang menjadi korban mengaku terbuai dengan iming-iming keuntungan berlipat yang ditawarkan pengelola.
Koperasi Deca Reptiles membuka kantor di Jalan Moestopo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Diperkirakan jumlah korban investasi bodong ini mencapai ratusan orang dari berbagai daerah dengan nilai kerugian total mencapai ratusan miliar.
Syamsul Huda, salah satu korban mengaku telah mengikuti investasi ternak tokek ini pada 25 Maret 2019 dan pada awal investasi di Koperasi Deca Reptiles memang ada hasilnya.
Namun sejak ada pandemi Covid-19, kondisinya menjadi terpukul.
"Dengan alasan ada Corona, pengelola mengaku tidak bisa mengekspor tokeknya akhirnya usahanya ditutup," ungkap Syamsul Huda, Minggu (27/8/2023).
Selanjutnya tokek-tokek yang ada di mitra ditarik lagi dengan janji akan dilakukan pay back atau dibayar kembali dalam beberapa termin pembayaran.
Baca juga: Viral Wanita Teriak Jadi Korban Investasi Bodong Hingga Rapat DPR Terhenti, Begini Respons Kapolri
Namun sampai sekarang tidak ada ujung penyelesaiannya, dan tokek-tokek yang telah ditarik tidak diketahui keberadaannya.
Total Syamsul telah menginvestasikan uang Rp 45 juta dari hasil menjual sapi milik keluarganya.
Ironisnya, sampai sekarang pengelola Koperasi Deca Reptiles tidak dapat ditemui para mitra dan selalu menghindar.