Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Transisi energi menuju emisi nol karbon terdiri dari dua aspek penting.
Pertama, memanfaatkan energi terbarukan atau sumber energi lain dengan emisi minimum untuk memenuhi kebutuhan energi final di semua sektor (diversifikasi); kedua, mengurangi emisi dari fasilitas atau plant yang sudah ada yang menghasilkan emisi tinggi selama operasi (dekarbonisasi).
Bioenergi merupakan bentuk energi yang inklusif, dihasilkan dari biomassa yang bisa dengan mudah dikontrol, dikurangi, atau disesuaikan oleh manusia.
Baca juga: PLN Energi Primer Indonesia Andalkan Hutan Tanaman Energi Untuk Suplai Biomassa
Oleh karena sumber biomassa berasal dari limbah pertanian, perkebunan, dan hutan, pengembangan dan pemanfaatannya melibatkan berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang yang beragam.
Namun, saat ini, hanya sekitar 3 persen dari total kapasitas pembangkit nasional yang diwakili oleh bioenergi.
Hal ini mengindikasikan masih ada hambatan dalam pengembangan sumber energi ini, terutama dalam hal suplai biomassa jangka panjang dan faktor harga pembelian listrik IPP oleh PT PLN (Persero).
Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE menyambut positif inisiatif dan gagasan Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) untuk mengelar agenda tahunannya melalui Diskusi Panel dan Seminar MEBI bertajuk Switching to Biomass: Energy Transition Solutions in Indonesia yang akan diselenggarakan pada 6 – 7 Oktober di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pengurus Masyarakat Energi Biomasa Indonesia (MEBI) sudah bertemu Direktur Bio energi Ditjen EBTKE Edi Wibowo pada Selasa 5 September 2023 dipimpin Ketua Umum Milton Pakpahan dan Sekretaris Jenderal Arief Yunan untuk melaporkan kesiapan penyelenggaraan Indonesia International Heating Technology Exhibition: HEATECH Indonesia 2023 yang diselenggarakan bersamaan dengan Expo Boiler dan Panel Diskusi& Seminar Energi Biomassa.
Direktur Bio Energi Edi Wibowo menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada organisasi MEBI yang telah memberikan perhatian dan dukungannya dalam pengembangan Bio Energi khususnya energi Biomasa, sehingga kedepan biomassa bisa memberikan kontribusi besar pada bauran energi nasional.
Ketua MEBI Milton Pakpahan berharap kegiatan pameran dan seminar dapat mendorong secara luas energi biomasa dan bisnis-bisnis energi biomasa.
Baca juga: Ombudsman RI: Desentralisasi Potensi EBT Mendorong Transisi Energi
Secara khusus dia menyampaikan agar energi biomasa bisa lebih dikenal dan populardikalangan kaum muda, untuk itu diperlukan sinergi MEBI, Pemerintah dan stakeholder lain dalam hal sosialisasi dan edukasi.
Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Halim menjelaskan pameran HEATECH Indonesia 2023 merupakan penyelenggaraan ke-4 kalinya dan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya mendapat perhatian dan kunjungan yang tinggi dari kalangan industri dan umum.
"Penyelenggaran tahun ini merupakan kolaborasi ke 2 kalinya dengan MEBI, sehingga kami merasa lebih optimis berjalan lebih baik dan memberikan manfaat lebih luas," ujarnya.