Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan terhadap kendaraan listrik terus meningkat. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik meningkat signifikan di tahun 2022 yaitu 10.327 unit, dari tahun sebelumnya yang hanya 687 unit.
Dengan peluang yang masih terbuka lebar, serta mendukung akselerasi penggunaan kendaraan listrik, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memperluas potensi pembiayaan sektor ini dengan penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), khususnya pada aspek lingkungan.
Baca juga: BRI Finance Garap Pembiayaan Mobil dan Sepeda Motor Listrik
Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan, mengatakan Perseroan berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.
"Dengan demikian diharapkan mempercepat transisi energi yang merupakan wujud tanggung jawab lingkungan global dan kesiapan dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung program akselerasi penggunaan kendaraan listrik. Kami sebagai bagian dari BRI Group akan memberikan dukungan, baik pembiayaan untuk B2B maupun skema B2C," tutur Prima, Selasa (26/9/2023).
BRI Finance sendiri mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang signifikan sebesar 711 persen (ytd) tahun 2023, jika dibandingkan dengan tahun 2022. .
Untuk mengoptimalkan potensi pasar tersebut dan mendukung visi dan target pemerintah untuk percepatan kendaraan listrik dan tercapainya NZE pada tahun 2060, BRI Finance memberikan program promo menarik hingga akhir September 2023.
"Untuk kendaraan listrik yaitu dengan hanya DP nol persen dan bunga mulai dari 0,42 persen per-bulan dengan tenor pembiayaan hingga 6 tahun," jelas Prima.
Perseroan juga memiliki saran kepada pemerintah dari perspektif pelaku pasar dalam mengakselerasi pertumbuhan kendaraan listrik.
Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik menjadi lebih signifikan.
Baca juga: Mandala Finance Digitalisasi Bisnis 100 UMKM Kota Padang
Pertama adalah penambahan secara masif infrastruktur pengisian baterai. Hal ini menjadi salah satu hambatan utama penggunaan kendaraan listrik.
Sedangkan investasi dalam pengembangan stasiun pengisian yang lebih banyak dan lebih cepat akan membantu meningkatkan daya tarik kendaraan listrik.
Kedua, edukasi masyarakat. Sebab sebagian besar masyarakat belum teredukasi dengan baik tentang penggunaan kendaraan listrik.
Edukasi tentang manfaat kendaraan listrik seperti efisiensi energi dan dampak positifnya terhadap lingkungan menjadi sangat penting dalam mengubah persepsi dan perilaku konsumen. Ketiga adalah penambahan subsidi dan insentif.