News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik TikTok Shop

Sosok Shou Zi Chew, Bos TikTok yang Disebut Luhut Menerima Keputusan di Indonesia

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shou Zi Chew. Pada 2021, Chew menggantikan Kevin A. Mayer sebagai CEO TikTok sebelumnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut CEO TikTok Shou Zi Chew akan mematuhi apa yang telah ditetapkan pemerintah.

Hal tersebut menyikapi larangan social commerce seperti TikTok Shop dilarang melakukan aktivitas jual beli, karena tidak mengantongi izin e-commmerce.

"Saya kira tidak ada masalah. Kemarin TikTok ketemu CEO-nya sama saya, jadi mereka juga menerima," ungkap Luhut ditulis Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: TikTok Dilarang Jualan di Indonesia, Berikut Daftar Negara yang Turut Menolak

Menurut Luhut, seluruh platform e-commerce harus bermain dalam level playing field yang sama.

“Jangan ada lagi platform media sosial yang lain boleh bermain di e-commerce,” tuturnya.

Luhut menilai algoritma teknologi Tiktok sangat berpengaruh terhadap platform e-commerce.

Dia tidak ingin Tiktok mendominasi algoritma daripada e-commerce lainnya yang selama ini hanya concern di satu platform.

“Jangan ada lagi platform media sosial yang lain boleh bermain di e-commerce,” tuturnya.

Profil Shou Zi Chew

Dilansir dari Business Insider, Shou Zi Chew merupakan Chief Executive Officer atau CEO TikTok saat ini.

Pria yang lahir di Singapura 1 Januari 1983 ini memiliki darah keturunan China dari kedua orang tuanya.

Ia memperoleh gelar sarjana ekonomi dari University College London sebelum melanjutkan ke Harvard Business School untuk mendapatkan gelar MBA pada 2010.

Saat menjadi mahasiswa di Harvard Business School, Chew sempat magang di Facebook. Platform media sosial itu sendiri mulai go public pada pertengahan 2012.

Perjalanan Karier

Karier Chew mulai berkembang sejak bergabung dengan perusahaan modal ventura, DST Global.

Ia ditunjuk untuk memimpin tim investor di ByteDance, perusahaan yang akhirnya mengembangkan platform media sosial TikTok pada 2013.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini