Laporan Wartawan Tirbunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain memang pasar komoditas sedang membaik, jumlah cadangan nikel di Indonesia yang cukup banyak menumbuhkan optimisme pemain industri alat berat.
"Cadangan nikel menjadi salah satu faktor yang bisa mendongkrak industri penjualan alat-alat berat," kata Direktur Marketing PT Gaya Makmur Tractors atau GMTractors Yulius Sikku kepada wartawan belum lama ini.
Baca juga: Diduga Rugikan Negara Rp 3,7 T, MAKI Laporkan Perusahaan Nikel di Konawe Utara ke KLHK dan Kejagung
Berdasarkan data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, yang menjadikan Indonesia sebagai pemain utama nikel dunia, disusul oleh Australia dengan cadangan nikel yang mencapai 19 juta metrik ton.
Yulius menyebut, selain cadangan nikel, harga komoditas ikut menyumbang penjualan alat-alat berat berat.
"Saat ini harga komoditas juga baik, sehingga menjadi peluang perkembangan industri alat berat dan kami optimis target penjualan sekitar Rp 3 triliun tahun ini bisa tercapai," katanya.
GMTractors merupakan distributor alat berat untuk aplikasi di berbagai sektor seperti infrastruktur, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lain sebagainya dan merupakan agen brand Shantui & XCMG.
Baca juga: Kasus Dokumen Terbang Korupsi Nikel yang Rugikan Negara Rp 5,7 Triliun, RKAB Jadi Sorotan
Perusahaan yang berpusat di Jakarta ini, menjadi sole distributor dari Wirtgen Group Jerman, produsen alat berat untuk berbagai aplikasi konstruksi jalan dengan merk wirtgen, vogele, hamm dan kleeman.
"Saat banyak yang memberikan kepercayaan kepasa GMTractors untuk menjadi agen dan terbaru jadi agen mobile batching plant Merk Fiori yang merupakan produk buatan Itali serta bucket crusher merk Remu yang berasal dari Austria," katanya.