Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Menghindari kekeringan yang terjadi akibat dari dampak El Nino, langkah menghadirkan akses air bersih bagi masyarakat di daerah pegunungan menjadi perhatian.
Perusahaan proses otomatisasi, Endress+Hauser Indonesia, bersama Danone Indonesia bekerja sama dengan LSM Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP).
Ketiga pihak akan berupaya menyediakan akses air bersih yang berkelanjutan bagi penduduk Desa Giricahyo di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek dimulai pada bulan September 2023 dan akan berakhir pada Februari 2024 mendatang.
Baca juga: Atasi Kekeringan Akibat Fenomena El Nino, 640 Kiloliter Air Siap Didistribusikan ke Jakarta Barat
Masyarakat Desa Giricahyo, yang terletak di kawasan gunung kapur, menghadapi tantangan dalam mengakses air bersih, karena sumber airnya berada jauh di bawah lapisan tanah, sehingga sulit melakukan eksplorasi air.
Proyek yang komprehensif ini mencakup beragam kegiatan, seperti pemasangan Jaringan Listrik 3-Fase untuk meningkatkan infrastruktur, restorasi sistem penyediaan air Gua Plawan, penyediaan akses air bersih 24 jam dan mendorong pemerintah desa untuk memasang sambungan rumah tangga baru.
President Director PT Endress+Hauser Indonesia Henry Chia, menyampaikan akses terhadap air bersih bukan hanya kebutuhan dasar manusia, tetapi juga merupakan hak asasi manusia.
"Kami bangga menjadi bagian dari proyek transformatif ini, yang telah berhasil menyediakan akses air bersih yang berkelanjutan untuk Desa Giricahyo. Di Endress+Hauser Indonesia, kami percaya pada kekuatan teknologi dan inovasi untuk menciptakan perubahan positif dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," tutur Henry, Senin (2/10/2023).
VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, menjelaskan Program Revitalisasi Infrastruktur Air Bersih sejalan dengan Danone Impact Journey.
"Karena kami percaya akses terhadap air yang aman adalah hak dasar manusia, maka Danone memiliki target mencapai positive water impact pada tahun 2030 di mana kami berkomitmen mengembalikan air ke ekosistem dan masyarakat lebih banyak daripada yang kami gunakan melalui peningkatan akses air bersih bagi kelompok masyarakat di wilayah yang membutuhkan," ucap Vera.
Untuk mengimplementasikan proyek ini secara efektif, LPTP menggunakan Community Participatory Assessment, yang melibatkan wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan pengamatan langsung.
Partisipasi pemerintah desa, tokoh masyarakat dan penerima manfaat sangat penting dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan.