Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai Indonesia Trade Expo 2023 ditargetkan dapat mencapai 11 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengatakan, angka tersebut meningkat dari target lalu sebesar 10 miliar dolar AS.
Ia mengharapkan realisasinya bisa lebih tinggi dari target yang dipasang.
Baca juga: Pengusaha Muda Berdayakan Ratusan Petani untuk Ekspor Gula Merah Banyumas dan Cerutu Khas Jember
"Kami sudah mengoleksi nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Trade Expo nanti hampir 10 miliar dolar AS, tepatnya 9,2 miliar dolar AS," kata Didi usai konferensi pers Indonesia Trade Expo 2023 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Meski tahun ini permintaan dunia dalam perdagangan sedang menurun, Didi tetap optimistis targetnya bisa tetap tercapai.
Tahun lalu, ia mengungkap China masih menjadi negara yang mendominasi daftar buyer di Indonesia Trade Expo 2022.
Pada perhelatan tahun ini, Didi berharap China masih menduduki posisi pertama, diikuti oleh Malaysia.
"Malaysia memberikan dukungan yang besar tahun lalu. Tahun ini, dalam catatan kami, mereka juga melakukan MoU," ujar Didi.
Walaupun perekonomian China melemah, ia mengatakan perhelatan Indonesia Trade Expo 2023 masih akan mengandalkan pembeli dari Negeri Tirai Bambu.
"Mau tidak mau tetap China. Serapan China luar biasa dan juga komposisi produk maupun komoditas yang kita ekspor ke sana itu sangat banyak," kata Didi.
"Tidak seperti negara-negara lain, istilahnya kalau China itu apapun diserap sepanjang dia memang produksinya tidak ada atau ada tapi kecil," lanjutnya.