Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pekerja lepas di Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan di lingkungan kerja mereka seperti tidak adanya regulasi standar biaya dari jasa yang ditawarkan, tidak adanya kepastian kesejahteraan dan perlindungan sosial, serta kurang amannya sistem pembayaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja lepas di Indonesia mencapai 33,34 juta berdasarkan data tahun 2020.
Sayangnya, data tersebut tidak menunjukkan industri yang ditopang oleh pekerja lepas, dan cenderung bersisipan dengan pekerja paruh waktu dari sektor informal dan pekerja temporer dari sektor perkebunan dan ekstraksi.
Chief Executive Officer Briefer, Aditya Sani saat mempublikasikan kajian di acara International Conference of Communications & Media 2023 (ComNews 2023) yang diselenggarakan Universitas Multimedia Nusantara di Sanur, Bali, Rabu (25/10/2023) mengajak stakeholder untuk melakukan kajian agar dapat memberikan solusi yang tepat atas tantangan yang dihadapi para pekerja lepas saat ini.
“Kami berharap dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan minimal melakukan kolaborasi kajian agar dapat memberikan solusi dan teknologi yang lebih tepat guna bagi pekerja dan pengguna jasa pekerja lepas,” ujar Aditya dalam pernyataannya, dikutip Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Kontrak, hingga Pekerja Lepas, Ini Jadwal Pencairannya
Celixa Yovanka, Communications Lead Briefer mengatakan, sebagai platform kerja, Briefer bisa menjadi game changer terutama bagi pekerja lepas di industri komunikasi Indonesia.
Wisman China Berkualitas Akan Didatangkan ke Bali Melalui Famtrip, Ini Penjelasan BTB & Stake Holder
DPC PPP Banyuasin Solid Dukung Ganjar-Mahfud 2024, Gerakkan Stake Holder Partai Hingga Basis Ranting
Selain menghadirkan fleksibilitas kerja yang baik, platform kerja memiliki potensi untuk mendukung pemerataan kesempatan kerja antar daerah. Studi ini dapat mendukung dalam membuat kebijakan guna mendorong pekerja lepas mendapatkan hak pekerja lebih baik.
“Kami berharap kajian awal ini dapat memperluas pemahaman publik tentang masa depan kerja dan kesempatan positif yang dihadirkan platform kerja bagi para pekerja lepas komunikasi di Indonesia” ujarnya.