Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa memiliki asuransi identik dengan klaim yang sulit dan ribet.
Baca juga: Asuransi Kendaraan Berbasis AI insureka! Bisa Jawab Kebutuhan Konsumen di Era Digital
Presiden Direktur Avrist Assurance Simon Imanto, menyatakan masih banyak stigma atau persepsi tentang asuransi, khususnya anak muda atau milenial yang enggan atau menunda memiliki asuransi karena merasa belum membutuhkan.
"Mereka menginginkan asuransi yang komplit dan premi yang terjangkau, yang sekaligus dilengkapi dengan manfaat hidup, manfaat kesehatan, manfaat tutup usia dan yang paling penting proses yang tidak ribet," ucap Simon, Jumat (27/10/2023).
Guna menghapus stigma tersebut, Avrist Assurance meluncurkan asuransi jiwa terbaru yaitu Avrist Term 5 yang dipasarkan melalui jalur keagenan.
Avrist Term 5 merupakan asuransi jiwa tradisional dengan pembayaran premi berkala selama 5 tahun dan perlindungan yang sama dengan masa pembayaran premi.
Jika tidak terjadi klaim, maka premi yang dibayarkan selama 5 tahun dapat dikembalikan secara utuh.
Ada tiga manfaat utama Avrist Term 5, yaitu 100 persen manfaat meninggal dunia karena sakit dan 200 persen manfaat meninggal dunia karena kecelakaan. Kedua, manfaat hidup dengan 100 persen pengembalian premi di akhir tahun polis kelima (dan kelipatannya) selama polis masih berlaku. Ketiga, manfaat tambahan (riders) yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Avrist Term 5 memiliki masa pembayaran premi minimal 5 tahun tanpa perlu pemeriksaan kesehatan dan bisa diperpanjang setiap kelipatan 5 tahun hingga berusia 70 tahun dengan jumlah pembayaran premi tetap.
Direktur Bisnis Avrist Assurance Jos Chandra, menjelaskan peluncuran Avrist Term 5 diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat khususnya generasi muda yang ingin berasuransi tanpa ribet.
"Jadi, jika tidak ada klaim selama 5 tahun, premi bisa dikembalikan 100 persen, dimana dana ini bisa mewujudkan salah satu impian misalnya, mau ibadah haji atau wisata rohani, travelling, mempersiapkan biaya pendidikan, membeli apartemen atau rumah dan lain sebagainya," ungkap Jos.