News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuartal III 2023, Unilever Catat Kinerja Positif di Tengah Persaingan Ketat Sektor FMGC

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unilever Tbk

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih mencapai Rp 10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3 persen quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3 persen QoQ.

Emiten barang konsumsi itu mengalami kemajuan dan perlahan bangkit seiring menguatnya fundamental dalam tiga tahun terakhir.

Baca juga: Kinerja Positif Q3-2023, Ira Noviarti Siap Duduki Posisi Baru di Unilever

UNVR memperluas portofolio nya untuk menjangkau segmen lebih atas (premium) maupun bawah (value), Perusahaan juga meningkatkan tingkat investasi pada merek-mereknya dari 5,5 persen menjadi 8 persen di tengah persaingan ketat sektor Fast Moving Consumer Good (FMGC).

Upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi operasional serta melakukan pengelolaan modal kerja yang baik serta memastikan produktivitas kasnya mencapai lebih dari 100 persen.

Baca juga: Terapkan Prinsip Keberlanjutan, Unilever Raih Katadata Green Initiative Awards 2023

Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, menilai dengan kinerja positif di kuartal III, menjadi indikasi kepemimpinan manajemen telah berhasil menjaga market dan memperkuat posisi di tengah persaingan ketat di sektor FMCG.

Bagi Reza, sebagai pemimpin pasar, produk Unilever tercatat dari hulu ke hilir dan semuanya dibutuhkan keluarga.

Sehingga, meski ekonomi lesu orang tetap membutuhkan untuk kebutuhan sanitasi dan kebutuhan rumah tangga lainnya setiap hari.

Kinerja Unilever yang terjaga positif ditopang variasi produk perseroan yang sudah terdiversifikasi. Apalagi, banyak produk baru yang diluncurkan untuk menjaga dominasi pasar.

Menurutnya, salah satu sektor potensi yang bisa dikelola dengan lebih baik, di segmen pasar menengah yang jumlahnya sangat banyak.

Meskipun daya beli di segmen premium lebih terjaga dan stabil, Unilever tetap perlu memastikan keseimbangan kontribusi dari setiap segmen konsumen.

"Kinerja Unilever ini kan cerminan kondisi perekonomian, apalagi daya beli masyarakat itu kan yang menopang pertumbuhan ekonomi, terutama dari konsumsi rumah tangga," ucap Reza, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Unilever Raup Laba Bersih Rp 2,8 Triliun di Semester I 2023

Ia menilai, manajamen di bawah Ira Noviarti yang sebentar lagi akan mendapat peran baru di Unilever, sudah cukup baik melakukan inovasi dan mampu membawa perusahaan melewati berbagai tantangan ekonomi, seperti pandemi.

Ini dimungkinkan dengan strategi tepat dan diversifikasi produk.

Misalnya, investasi dalam pengembangan varian pepsodent yang semakin beragam.

"Kemampuan manajemen menjaga pasar sudah baik, kita tentu tidak bisa berharap lompatan besar, karena Unilever memang sudah menguasai pasar, yang paling mungkin terus melakukan inovasi produk dan diversifikasi dan manajemen tentu saja harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi ekonomi," ucap Reza.

Merilis dari pembaruan kinerja bisnis terkini, Indonesia memiliki peran strategis yang sangat penting bagi Unilever, dan untuk itu, mulai Januari 2024, model organisasi akan berubah menjadi pasar yang dikelola oleh Unit Bisnis.

“Ini adalah langkah yang signifikan untuk memberikan fokus dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia,” imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini