Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan, proses peremajaan kereta atau retrofit yang mulai dilakukan tahun ini tidak akan mengganggu operasional KRL commuter Jabodetabek.
PT KCI bersama PT INKA tengah menjalani peremajaan kereta sebanyak 19 trainset KRL dan dilakukan secara bertahap pada 2023-2026.
"Yang pasti frekuensi perjalanan tidak akan berkurang itu yang harus kita perhatikan," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba kepada wartawan di kantornya, dikutip Selasa (7/11/2023).
Baca juga: KAI Commuter dan PT INKA Tandatangani Kontrak Pengadaan Pekerjaan Retrofit 19 Trainset Sarana KRL
Anne mengatakan, KAI Commuter bakal melakukan rekomposisi rangkaian kereta dari jumlah yang tersedia. Artinya, rangkaian 12 kereta yang dioperasikan menjadi 10 atau bahkan 8 kereta.
Selain itu, dia menegaskan bahwa pihaknya bakal menambah kecepatan kereta untuk mengurangi waktu tunggu (headway) imbas adanya retrofit tersebut.
"Frekuensi tetap sama kecepatan bahkan kita naikkan agar waktu tunggunya turun. Yang mungkin dirasakan masyarakat yang biasanya naik 12 terus ini ada 8 dan 10 gerbong," ujar dia.
Di satu sisi, dia menyontohkan kecepatan tempuh maksimal KRL Line Bogor-Jakarta Kota telah naik dari sekitar 70 km/jam kini menjadi 80 km/ jam.
Sedangkan di lintas pelayanan Bekasi dari yang sebelumnya 70 km/jam kini menjadi hingga 90 km/jam.
Sementara itu, KAI Commuter saat ini telah mengoperasikan 1.115 kereta yang dirangkaikan untuk setiap rute dan terdiri dari 8 sampai 10 gerbong.
"Ada yang 8 atau 10, gak semuanya 12," tegas Anne.