Angkatan pertama sebanyak 30 Taruna Makmur diberangkatkan Petrokimia Gresik di tahun 2022, kemudian 38 Taruna Makmur diberangkatkan pada Maret 2023 kemarin, dan angkatan ketiga diberangkatkan bersama Taruna Makmur dari seluruh produsen pupuk di bawah Pupuk Indonesia.
Sebelum diberangkatkan mereka mendapatkan bekal kerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.
“Program ini, merupakan salah satu cara kami untuk mempermudah petani dalam mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani, sekaligus mengajak generasi muda untuk melihat langsung betapa besar potensi sektor pertanian jika dikelola dengan optimal. Hal ini diharapkan akan menjadi magnet bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” tandas Dwi Satriyo.
Jambore Makmur digelar untuk memperkuat kolaborasi di antara para stakeholder Program Makmur. Kegiatan ini menghadirkan seluruh stakeholder yang selama ini terlibat, mulai dari perbankan, pendamping teknis, penyedia sarana produksi pertanian, hingga para offtaker dan juga penyedia asuransi pertanian.
Kegiatan ini menjadi media pertukaran pengetahuan dan pengalaman, menghubungkan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem Makmur, menggelar pameran produk dan teknologi pertanian, serta memperluas jaringan mitra petani. Petrokimia Gresik dalam kegiatan ini menghadirkan 230 peserta yang terdiri dari petani dan mahasiswa.
Realisasi Makmur
Sementara itu, hingga Oktober di tahun 2023 Petrokimia Gresik telah merealisasikan program Makmur di lahan seluas 126.044 ha. Luasan ini setara dengan 41 persen dari total realisasi program Makmur di seluruh anak perusahan Pupuk Indonesia, yaitu 306.775 ha.
Petrokimia Gresik dalam realisasi tersebut melibatkan sebanyak 30.212 petani. Dimana jumlah ini sekitar 33 persen dari petani yang terlibat dalam program Makmur Pupuk Indonesia Grup.
Realisasi program Makmur Petrokimia Gresik terbanyak di Jawa Timur seluas 83.961 ha. Kemudian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (16.155 ha), Jawa Barat (9.789 ha), Bali Nusa (9.181 ha), Kalimantan (4.220 ha) dan Sumatera (2.738 ha).
Komoditas yang digarap program Makmur Petrokimia Gresik antara lain tebu (51.103 ha), padi (46.517 ha), hortikultura (12.435 ha), jagung (8.373 ha), kelapa sawit (4.219 ha) dan bawang merah (3.392 ha).
Petrokimia Gresik mencatatkan peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen dari sebelumnya hanya 5,7 ton/Ha menjadi 6,5 ton/ha.