Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menyatakan, posko pergerakan masyarakat untuk periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 akan dimulai pada Selasa (19/12/2023) mendatang.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI terkait Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Nataru 2023/2024, Selasa (21/11/2023).
"Bahwa rencana posko akan kita mulai tanggal 19 Desember sampai tanggal 3 Januari 2024. Beberapa posko baik itu di Kemenhub hingga Kakorlantas," kata Menhub Budi, Selasa.
Baca juga: Hadapi Pergerakan Masyarakat Saat Nataru 2023/2024, Ini Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi
Menhub Budi menyampaikan, puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 22 dan 23 Desember serta 26 dan 27 Desember 2023. Sedangkan arus balik akan dimulai pada 29 sampai 30 Desember 2023 serta 1 dan 2 Januari 2024.
"Ini terpecah dua bagian karena antara tidak seberat Lebaran 2023," kata dia.
Sebelumnya, Menhub Budi bilang berdasarkan survei daring oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) meriliskan potensi pergerakan masyarakat pada libur Natal (2023) dan Tahun Baru (2024) mencapai 107,63 juta.
Budi mengatakan, dari total tersebut setara dengan 39,83 persen dari total populasi nasional.
"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," kata Menhub Budi dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).
Menurut hasil survei, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Kemudian liburan pulang kampung (30,15 persen), dan merayakan Nataru di kampung halaman (18,98 persen).
Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen (39,97 juta orang) dan motor 17,92 persen (20,14 juta orang).
Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang), pesawat 11,91 persen (13,38 juta orang), bus 10,94 persen (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44 persen (3,86 juta orang).