Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan upaya peningkatan produksi beras dan jagung harus dilakukan.
Upaya tersebut, kata Amran, salah satunya dilakukan lewat pemanfaatan lahan rawa untuk produksi jagung dan beras. Ia memandang saat ini pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal.
Padahal, krisis pangan terus mengintai RI, di mana produksi beras pada tahun ini diprediksi akan stagnan karena adanya El Nino.
Baca juga: Beras Kualitas Super Naik Jadi Rp16.000 Per Kg, Simak Update Harga Pangan Lainnya Per 21 November
“Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal,” kata Amran dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (22/11/2023).
Amran pun meminta semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa, baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
“Kondisi sekarang memprihatinkan. Krisis pangan itu bisa melompat menjadi krisis politik dan bisa menyebabkan konflik sosial dan itu bahaya,” ujarnya.
Berdasarkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, di Indonesia terdapat lahan rawa tadah hujan sekitar 1,068 juta hektar dari 1,5 juta hektar potensinya yang dapat ditingkatkan Indeks Pertanaman dan produktivitasnya.
Selain itu, terdapat lahan rawa lainnya yang potensial seluas 10 juta hektar yang belum dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk produksi pangan terutama padi dan jagung.
Baca juga: Harga Pangan Akhir Pekan Ini: Beras Naik Lagi, Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 74.520 per Kg
Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa dan lahan tadah hujan di antaranya pengembangan infrastruktur air dan lahan, serta mekanisasi pertanian pra tanam dan pasca panen.
Kemudian, penyediaan sarana produksi (benih, amelioran, pupuk dan pestisida), introduksi teknologi adaptif, serta peningkatan kemampuan petani dan kelembagaan petani.