Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan maritim di Indonesia tidak hanya urusan nelayan saja. Dia juga mengatakan, sumber daya alam laut yang dimiliki Indonesia bukan hanya ikan.
"SDA laut kita ini kan bukan hanya urusan ikan, (tapi) urusan terumbu karang, biota laut, urusan gas di dalam apa laut, minyak di dalam laut. Sumber kekayaan alam laut kita besar sekali," kata Jokowi usai meresmikan Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor, Papua, Kamis, (23/11/2023).
Pernyataan disampaikan Jokowi untuk menjawab kritikan calon presiden Ganjar Pranowo yang mengkritik tidak ada perubahan signifikan dalam ekonomi maritim Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
Jokowi mengatakan, budi daya rumput laut Indonesia juga memiliki potensi besar apabila dikembangkan dengan baik. Menurut Jokowi diperlukan manajemen lapangan yang baik dalam mengelola sumber daya laut Indonesia. Selain itu juga diperlukan penungkatan skill nelayan.
"Memperbaiki skill nelayan untuk misalnya rumput laut memanage dengan manajemen modern sehingga dalam jumlah besar. Bisa masuk supply chain nasional. Bisa masuk ke supply chain global," pungkasnya.
Calon Presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim di era Presiden Jokowi yang menurutnya selama dua periode pimpinan Jokowi, tidak dibangun dengan niat serius.
"Maritim 10 tahun tidak berubah, ya tidak niat. Mau pakai alasan apa lagi? Masih land based, continental based. Kenapa kemudian fasilitas kesehatannya bangun puskesmas? Kenapa tidak puskesmas terapung? Kenapa membuat jalan, tapi tidak membuat transportasi laut?" kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Menurut dia, selama hampir 10 tahun ini, pemerintah lebih berorientasi pada pembangunan di darat karena lebih mudah digarap.
Baca juga: Serangan PDIP ke Jokowi Makin Keras, Ganjar Sentil Sektor Maritim, FX Rudy Singgung Intimidasi
Maka dari itu, apabila terpilih sebagai Presiden Indonesia di periode mendatang, ia ingin sektor ini digarap lebih serius.
Ia kemudian menceritakan ketika diberitahu mengenai budidaya rumput laut yang disebut memiliki potensi besar.
"Saya sudah ketemu beberapa orang. Tadi saya katakan rumput laut. Secara teknis saya dikasih tau, 'Pak Ganjar, itu cukup 15 meter pantainya, kita bisa budidaya (rumput laut).' Saya minta staf saya hitung, (hasilnya) gede minta ampun. Tapi, kenapa kita tidak melakukan? (Karena) Enggak niat," kata Ganjar.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kritik Pembangunan Sektor Maritim di Indonesia
Ganjar mengatakan, mereka yang punya kepentingan, ingin melakukan hal yang lebih gampang.
"Maka ketika governance-nya tidak berjalan, kan kritiknya muncul. Dikuasai sekian orang mereka, sudah terlanjur," pungkas Ganjar.