Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyerukan "Tanam Culik" dalam mempercepat produksi beras nasional.
Adapun Tanam Culik ini ia lakukan ketika panen dan tanam padi di Desa Ngadipuro dan Desa Ngadirejo, Widang, Kabupaten Tuban.
Ini menjadi bagian dari cara Kementerian Pertanian meningkatkan produksi beras nasional di Masa Tanam I Oktober 2023-Maret 2024.
Baca juga: Chatib Basri Wanti-wanti Pemerintah Kalau Harga Beras Naik, Bakal Timbulkan Efek Luar Biasa
"Ini namanya tanam culik. Selesai panen, langsung kita tanam. Ini tujuannya untuk meningkatkan produksi dan menekan importasi," kata Amran dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).
Gerakan panen dilakukan di lahan 77 hektare dengan hasil produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton/hektare.
Sementara itu, gerakan tanam dilakukan di lahan seluas 388 hektare.
Dalam kegiatan kali ini, Amran, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati, serta petani Tuban menanam padi varietas Inpari 32.
"Yang kita tanam hari ini Insyaallah akan kita panen pada bulan kedua 2024, Februari," jelas Amran
Rencananya petani di Kecamatan Widang akan menanam 3.750 hektare di bulan November dan 3.250 hektare di bulan Desember.
Sementara itu, Kabupaten Tuban akan menanam padi di 7.000 hektare di bulan November dan 12.000 hektare di bulan Desember.
Baca juga: Ketakutan Besar Terhadap Kenaikan Harga Beras Ketimbang BBM, Rawa Bakal Diubah Jadi Sawah
Amran mengapresiasi kerja keras Petani di Kabupaten Tuban yang disebut secara konsisten telah membantu neningkatkan stok cadangan beras nasional.
"Nomor 1 penyuplai beras di Indonesia, surplus. Nomor 1 penyuplai jagung di Indonesia. Kita bisa menyuplai pangan Indonesia dari Tuban," kata Amran.
"Ini pangan harus kita jaga. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksi dengan kebersamaan kita semua," lanjutnya.
Dalam kesempatan sama, Khofifah mengatakan saat ini Kabupaten Tuban telah mencapai IP300 atau tanam dan panen tiga kali setahun.
Meskipun di masa kemarau, Kabupaten Tuban tetap dapat panen berkat adanya sungai Bengawan Solo.
"Data y-on-y per september 2022-2023 kita, Jawa Timur surplus 9,23 persen. Prediksi BPS sampai bulan Desember kita tetap tertinggi di antara 10 Provinsi. Produksi Padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 karena sinergitas diantara seluruh tim pertanian," kata Khofifah.