TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah NU (Lazisnu) PBNU menyalurkan bantuan kepada para pelaku UMKM yang tersebar di 6 kabupaten kota di Jawa Tengah.
Penyaluran bantuan ini disertai penandatanganan komitmen oleh para penerima manfaat pada Selasa (28/11/2023).
Kegiatan ini sekaligus mewarnai peluncuran Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Pesantren Ash Shofwah Al Hidayah Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat adalah hasil kerja sama NU Care-Lazisnu dengan Kementerian Agama.
Sekretaris Lazisnu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Moesafa mengatakan penyaluran bantuan dan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat sesuai dengan salah satu pilar program NU Care-Lazisnu yakni NU Care Berdaya yang berfokus pada bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Moesafa menyebutkan penyelenggaraan Program Pemberdayaan dari Lazisnu terdapat dua kategori yaitu yang bersifat karitatif dan jangka panjang.
“Kami akan semakin mengurangi yang berbentuk karitatif. Ke depan akan kami salurkan lebih banyak pada bantuan yang sifatnya jangka panjang. Mulai dari kabupaten kota, ke kecamatan hingga ke tingkat ranting atau desa/kelurahan,” kata Moesafa.
“Mudah-mudahan program ini bisa berhasil dijalankan. Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir. Semoga ini menjadi pembuka program untuk bekerja sama, untuk program di wilayah Temanggung,” harapnya.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Waryono Abdul Ghafur berpesan kepada para penerima manfaat agar bekerja keras dalam mengembangkan usaha mereka.
“Saya tahu untuk mengelola bisnis tidak mudah. Kehadiran LAZ bukan dalam rangka memelihara kemiskinan. Tujuan jangka panjangnya adalah mengubah mustahiq menjadi muzakki,” ujarnya.
Prof Waryono mengatakan bahwa Kemenag menggandeng NU Care-Lazisnu PBNU sebagai salah satu lembaga pengelola zakat dalam implementasi Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Program tersebut dikerjakan bersama-sama antara pemerintah, pengelola zakat, dan pihak lainnya.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan program-program lain berbasis zakat dalam memajukan ekonomi umat,” ujar Waryono.
Dirinya berharap Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat tidak sekadar sebagai proyek satu kali.