Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja perdagangan produk halal RI pada periode Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 53,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Produk halal yang diekspor mencapai 42,3 miliar dolar AS, sedangkan impornya sebesar 11,1 miliar dolar AS.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi berharap pada tahun-tahun mendatang, angka impornya bisa diperkecil.
Baca juga: Nilai Impor RI Hingga November 2023 Merosot 6,80 Persen Jadi 202,78 Miliar Dolar AS
"Nah kita tahun-tahun ke depan mengharapkan impor untuk produk halal itu semakin kecil," katanya di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Ia mengatakan, cara memperkecil impor ini adalah dengan melakukan substitusi produk-produk halal yang selama ini diimpor RI, salah satunya adalah kosmetik.
Meski demikian, Didi mengakui kosmetik ini sulit untuk disubstitusi dengan yang di dalam negeri karena beberapa ada yang merupakan merek ternama.
"Ada merek-merek (kosmetik) ternama yang sulit disubstitusi, tapi sebenarnya bisa dengan kesadaran bahwa rakyat Indonesia, terutama muslim, misalnya hanya akan menggunakan kosmetik yang halal," kata Didi.
"Sehingga, produk-produk yang belum ada halalnya dari luar negeri bisa ditinggalkan. Ini salah satu yang membantu gerakan konsumsi halal nasional," sambungnya.
Adapun nilai ekpor produk halal RI Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 42,33 miliar dolar AS.
Baca juga: Blusukan di Pasar, Gibran Tawar Harga Cabai, Atikoh Ganjar Tolak Beli Bawang Putih Impor
Angka tersebut turun 18,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 52,11 miliar dolar AS.
Ia mengatakan, walaupun nilainya menurun, volume ekspornya tidak terpengaruh, sehingga menurut Didi kemampuan ekspor halal RI baik-baik saja.