Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efisiensi bisnis yang kini dijalankan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dinilai dapat memuluskan langkah BUMN karya tersebut dalam memperbaiki kinerja karena beban operasional yang berkurang.
Efisiensi dalam bentuk pemangkasan jumlah pekerja itu pun dapat mengurangi beban keuangan perusahaan sebesar 8 persen sehingga perseroan memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan atas kinerja keuangan.
Pengamat pasar modal Reza Priyambada mengatakan, langkah uefisiensi erlu dilakukan agar perusahaan yang sedang menghadapi masalah keuangan agar kinerja keuangannya segera sehat dan bisa menjalankan bisnis dengan optimal.
"Langkah efisiensi perlu dilihat secara menyeluruh. Setiap bidang harus dicek di mana upaya efisiensi yang bisa dilakukan," ujarnya.
"Efisiensi ini perlu dibarengi dengan perencanaan bisnis jangka panjang. Jadi harus diperhatikan juga aspek langkah strategis perusahaan dalam melakukan ekspansi maupun upaya untuk bertumbuh baik secara organik maupun anorganik,” kata Reza ditulis Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Kata Pakar Hukum Soal Ditolaknya PKPU BUMN Karya: Lebih Baik Homologasi dan Restrukturisasi
Menurutnya, efisiensi tidak hanya bisa dilakukan dengan memangkas jumlah pekerja, tetapi juga mengurangi beban operasional dari sektor lain, misalnya aktivitas rapat perusahaan hingga penunjukan vendor.
Selain itu, perseroan juga perlu melakukan negosiasi agar proses restrukturisasi berjalan maksimal sehingga mendukung fungsi Waskita Karya untuk kembali fokus ke bisnis inti.
"Untuk utang bond bisa dibahas di RUPO apakah bisa minta keringanan maupun restrukturisasi," ujarnya.
SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan, Waskita fokus melakukan upaya perbaikan tata kelola dan kinerja perusahaan melalui program transformasi bisnis.
Transformasi Bisnis yang saat ini Waskita lakukan yaitu fokus kepada core business sebagai kontraktor murni yang menyebabkan perubahan organisasi dan peran karyawan dengan melakukan proses rightsizing agar proses bisnis Perseroan semakin efisien dan efektif.
"Rightsizing merupakan sebuah upaya memastikan sumber daya perusahaan dipergunakan secara tepat dan efektif," katanya.
Dia menambahkan, proses ini tidak selalu berkaitan dengan perampingan tetapi juga bagaimana Perseroan dapat melakukan optimalisasi dengan menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan yang tepat, the right man on the right place agar kinerja perseroan semakin maksimal.
Proses rightsizing ini membuat Perseroan menata ulang deskripsi pekerjaan dan struktur karyawan di kantor maupun proyek sehingga potensi yang dimiliki oleh Perseroan dapat dimaksimalkan dengan baik dan mewujudkan kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien serta fokus pada core bisnis sebagai kontraktor murni.
Baca juga: BUMN Karya Dikritik Ganjar Gara-gara Ada yang Bangkrut, Erick Thohir Balas Begini
”Proses rightsizing penting dilakukan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang semakin dinamis dan meningkatkan kompetensi seluruh karyawan agar selalu bersiap diri menghadapi tantangan saat ini dan masa depan”, tambah Ermy.
Perseroan juga telah melakukan perbaikan tata kelola perusahaan diantaranya melalui penerapan komite manajemen risiko konstruksi.
Tujuannya, untuk memastikan setiap proyek yang akan diambil merupakan proyek sehat dengan risiko finansial yang rendah seperti adanya ketentuan monthly payment, uang muka dan adanya kepastian pembayaran dari owner.
Baca juga: Kreditur Diimbau Tunggu Proses Restrukturisasi BUMN Karya
Dengan demikian, proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Perseroan juga membentuk financial controller sebagai pengendalian sistem keuangan dan mewujudkan kesatuan likuiditas dalam bentuk sentralisasi pembayaran.
Perbaikan kinerja perusahaan juga terus dilakukan diantaranya melalui lean construction agar proyek-proyek melakukan efisiensi minimum 1 persen dari sisa nilai kontrak melalui metode material manajemen yang lebih efektif dan efisien.
”Untuk menghadapi tahun 2024, Perseroan optimis dengan langkah-langkah yang dijalankan dapat menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent , sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik,” papar Ermy.