News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Mentah Terkerek Lagi karena Konflik di Timur Tengah

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konflik di Timur Tengah kembali mengerek harga minyak mentah yang naik lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Selasa (26/12/2023) kemarin. Ini menjadikan harga minyak mentah kali ini menjadi yang tertinggi selama bulan Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik di Timur Tengah kembali mengerek harga minyak mentah yang naik lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Selasa (26/12/2023) kemarin.

Ini menjadikan harga minyak mentah kali ini menjadi yang tertinggi selama bulan Desember 2023.

Lonjakan harga minyak mentah dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kelancaran pasokan minyak mentah karena serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.

Lonjakan harga minyak mentah juga dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan bahan bakar.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup US$2 atau 2,5 persen lebih tinggi ke US$81,07 per barel, setelah naik sebanyak 3,4% selama sesi tersebut.

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$2,01 atau 2,7% menjadi US$75,57.

Baca juga: Houthi Yaman Ancam Tenggelamkan Kapal Perang AS yang Kawal Kapal Kargo di Laut Merah

Reli ini, dalam perdagangan yang tipis dengan beberapa pasar yang ditutup untuk liburan, menambah kenaikan minggu lalu sekitar 3 persen.

Setelah serangan Houthi terhadap kapal-kapal membuat para investor khawatir dan karena kekerasan di Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

"Ada banyak ketegangan geopolitik saat ini di Timur Tengah ... dan hal ini telah memberikan kecemasan pada keamanan transit minyak dan barang-barang lainnya," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Baca juga: Jepang Melobi Houthi Yaman untuk Bebaskan Kapal Kargo Israel yang Mereka Tangkap di Laut Merah

Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan atas sebuah upaya untuk menyerang Israel dengan pesawat tak berawak.

Seorang menteri Israel mengisyaratkan bahwa negara tersebut telah membalas serangan-serangan di Irak, Yaman, dan Iran.

Ketika perang dengan militan-militan yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza meluas ke wilayah-wilayah lain di kawasan itu dan jumlah korban tewas Palestina terus meningkat.

Meskipun ada kekhawatiran tentang Timur Tengah dan pengalihan rute kapal, pasokan aktual belum terpengaruh.

Maersk pada hari Minggu mengumumkan dimulainya kembali rute pelayaran melalui Laut Merah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini