Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) merespons rencana memperpanjang jalur layanan Kereta Commuter Line (KRL) dari Jabodetabek hingga ke Karawang.
Menurut Ketua Umum MTI Tory Damantoro, warga Karawang membutuhkan layanan KRL.
"Saya rasa butuh. Pasti butuh. Apa lagi kalau yang ditanya adalah teman-teman di Karawang karena Jabodetabek tentu saja tidak bisa dipisahkan kegiatan komuter," katanya dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun MTI 2023 di Jakarta, Rabu (27/12/2023).
"Semakin jauh kegiatan komuternya, perjalanan komuternya itu paling nyaman kalau dilayani dengan kereta perkotaan," lanjutnya.
Baca juga: Jadwal Perjalanan KRL Jogja-Solo Terbaru selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Agar bisa memperpanjang jalur KRL ke Karawang, menurut Tory, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
"Kalau mau diperpanjang ke sana berarti harus ada elektrifikasi kan. Kemudian, juga pengaturan jadwal," ujar Tory.
"Kita sudah double track, tapi mungkin di beberapa segmen harus dibikin triple track atau seperti apa," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara menyoal rencana memperpanjang jalur layanan Kereta Commuter Line (KRL) dari Jabodetabek hingga ke Karawang.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan, rencana itu memang ada namun perlu didiskusikan lebih lanjut. Menurutnya, perpanjangan jalur KRL Commuterline sampai Karawang memerlukan banyak pertimbangan.
Misalnya saja terkait dengan penyediaan fasilitas Listrik Aliran Atas (LAA) sebagai sumber penggerak kereta.
"Belum kami diskusikan seperti apa ke depannya KRL sampai Karawang, karena kita pasti akan bicara soal LAA-nya, keretanya, dan waktunya," ujar Risal Wasal usai menghadiri acara Jumpa Pers Tahunan Kemenhub 2023, Rabu (20/12/2023).
Di sisi lain, Risal menegaskan keterbatasan rangkaian kereta juga menjadi kendala untuk mewujudkan rencana memperpanjang jalur KRL Jabodetabek hingga ke Karawang.
"Karena semakin panjang, frekuensi makin tinggi dan ini juga kan keretanya masih terbatas," imbuhnya.