News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2023

Kaleidoskop 2023: Harga Beras Masih Mahal Meski Pemerintah Telah Putuskan Impor 3,5 Juta Ton

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 24 ribu ton beras impor dari Vietnam yang diangkut menggunakan kapal tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari ini Kamis (12/10/2023). Beras impor ini merupakan bagian dari penugasan impor beras 2 juta ton oleh pemerintah kepada Perum Bulog.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras di penghujung tahun 2023 masih mahal meski pemerintah telah memutuskan impor sebanyak 3,5 juta ton dari berbagai negara.

Jumlah impor beras tersebut dilakukan bertahap, di mana tahap pertama instruksi tertera di dalam surat resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) tertanggal 24 Maret 2023.

Dalam suratnya Bapanas menyatakan, "Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri, yaitu sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 juta ton pertama dilaksanakan secepatnya,".

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat itu menjelaskan alasan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor beras 2 juta ton pada tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Akan Impor Beras Lagi Tahun Depan, Pengamat: Datangnya Jangan Pas Panen Raya

Menurutnya, hasil panen raya tidak memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP), program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), serta bantuan beras kepada sekitar 21.353 juta KPM.

"Pada saat stok (beras Bulog) 220 ribu ton, kita semua merasa perlu untuk top up stok Bulog. Beberapa hari sebelumnya, kita undang 25 penggiling padi besar, kita minta tolong supaya top up stok Bulog. Hasilnya hanya 60 ribu ton. Jadi usaha itu sudah kita lakukan semua," kata Arief di Kantor Bapanas, Senin (27/3/2023).

Pada saat itu, harga beras mengalami kenaikan di atas harga eceren tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras di Indonesia terus naik sepanjang kuartal I 2023.

Sampai Maret 2023 rata-rata harga beras kualitas premium secara nasional sudah mencapai Rp13.713 per kilogram (kg).

Harga tersebut naik 1,4 persen dibanding Februari 2023 (month-on-month/mom), meningkat 10,6 persen dibanding Maret 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru dalam lima tahun terakhir.

Kenaikan juga terjadi pada beras kualitas medium. Pada Maret 2023 rata-rata harga beras medium nasional mencapai Rp11.869 per kg. Harganya naik 1,4 persen (mom), meningkat 14,1 persen (yoy), dan menjadi harga termahal sejak 2018.

Putuskan Impor 1,5 Juta Ton

Setelah memutuskan impor 2 juta ton, pemerintah menugaskan Bulog untuk impor 1,5 juta ton pada awal Oktober 2023.

Namun, perintah tersebut sulit dipenuhi Bulog karena semua negara sedang mencari beras dan India pun melakukan penutupan pintu impor komoditas pangan tersebut.

Saat itu, Direktur Utama Perum Bulog masih diemban Budi Waseso. Ia mengaku hanya bisa merealisasikan impor 1 juta ton beras karena keterbatasan waktu dalam proses importasinya.

Importasi ini meliputi proses penyiapan komoditasnya dan kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim.

“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja," kata Buwas, sapaan akrabnya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Ia memastikan, tambahan kuota impor ini akan membuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan.

Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat itu ada sebanyak 1,3 juta ton.

Kemudian, dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna menjaga stabilitas harga beras di masyarakat.

Harga Beras Masih Mahal

Meski pemerintah sudah mengguyur pasar dengan beras impor, namun harganya sampai di tangan konsumen masih mahal.

Berdasarkan panel harga pangan, Bapanas pada Rabu, 27 Desember 2023, harga beras premium naik Rp 130 menjadi Rp 15.070 per kilogram (kg).

Kemudian beras medium tercatat naik Rp 90 menjadi Rp 13.240 per kg.

Jika mengacu pada perhitungan HET, pemerintah menetapkannya berdasarkan sistem zonasi.

Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Zona 2 untuk Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, Kalimantan. Zona 3 untuk Maluku dan Papua.

Baca juga: Pemerintah Ancang-ancang Impor Beras Lagi untuk Amankan Cadangan Pangan

Untuk HET beras medium, zona 1 Rp10.900, untuk zona 2 Rp11.500, untuk zona 3 Rp11.800.

Kemudian untuk beras premium, zona 1 Rp12.900, zona 2 Rp14.400, dan zona 3 Rp14.800.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023), ia menyebut harga beras sudah tidak naik, tetapi masih mahal.

"Kalau beras kan sudah tidak naik. Cuma tidak turun," kata Zulhas.

Menurut Zulhas, harga beras belum turun karena belum masuk panen padi.

"Jadi beras stabil tapi tinggi, belum turun. Belum panen, kemarau kemarin," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini