Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran kembali terjadi di pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023).
Kabar kebakaran ini terekam dalam video yang beredar, di mana diduga terjadi di Smelter 2 PT GNI, Kamis (28/12/2023), sekira pukul 17.26 WITA.
"Insiden 1921 di smelter dua,” ucap karyawan dalam video tersebut.
Salah satu karyawan yang berasal dari Takalar, Aswari (27), membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Pabrik Nikel Terbakar, Tambah Catatan Peristiwa di PT GNI Morowali
"Kebakaran memang, sudah beredar tadi sebelum maghrib informasinya di grup serikat pekerja Morowali,” ujar Aswari kepada pewarta Tribun Toraja, Kamis (28/12/2023) malam.
Belum diketahui apa penyebab kebakaran tersebut dan apakah ada korban atau tidak.
Pihak perusahaan dan pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi.
Saat mencoba mengkonfirmasi, External Relation PT GNI, Irvan Tagora, belum memberikan keterangan.
Adapun kebakaran pada hari ini menambah rentetan peristiwa yang pernah terjadi di pabrik nikel di PT GNI.
Sebelumnya, pada 22 Desember 2022 dini hari terjadi kebakaran di area smelter PT GNI, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara.
Kebakaran tersebut diawali ledakan di Smelter 2 Tungku Nomor 17.
Peristiwa ini pun mengakibatkan dua orang pekerja meninggal dunia yang bernama Nirwana Selle (20) dan I Made Defri Hari Jonathan.
Nirwana diketahui merupakan seleb TikTok. Dirinya meninggal terbakar di dalam kabin crane yang dioperasikannya.
Ia merupakan warga Desa Bunga, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Jenazah telah dimakamkan di Kabupaten Pinrang pada Sabtu (24/12/2022).
Kemudian, peristiwa berikutnya di PT GNI, pernah terjadi bentrok antar pekerja pabrik nikel PT GNI pada Januari 2023, yang saat itu videonya viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (14/1/2023), melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan pekerja lokal.
Akibat bentrokan, dua orang tewas yakni TKA asal Tiongkok dan satunya lagi pekerja lokal.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, bentrokan dipicu provokasi yang muncul karena adanya ajakan mogok kerja.
Selain itu juga karena ada beberapa peristiwa terkait masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan.
Ia menyebut, ada isu seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI, sehingga ini yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” kata Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (16/1/2023).
Kapolri mengatakan pada awalnya ada ajakan mogok dari beberapa pekerja kepada pekerja lainnya.
Ajakan mogok tersebut menuai pro-kontra sehingga kemudian ada upaya pemaksaan untuk mengikuti mogok.
Upaya pemaksaan tersebut kemudian diviralkan seolah olah ada pemukulan oleh TKA kepada TKI.
"Kemudian di situ ditolak dan diviralkan diprovokasi ada pemukulan dari TKA ke TKI,” katanya.