Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, kelanjutan bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram akan mulai disalurkan pada Selasa (2/1/2024) mendatang.
Penyaluran ini akan disalurkan kepada 22.400 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui dua tahap yaitu pada Januari sampai Maret dan April hingga Juni.
"Bantuan pangan tanggal 2 (Januari) sudah segera dimulai dan seterusnya begitu menjamin ketersediaan pangan dalam hal ini beras untuk masyarakat," kata Bayu kepada wartawan di Kompleks Pergudangan Beras Bulog, Klapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: Jokowi Giat Kucurkan Bantuan Pangan Berupa Beras
Bayu mengatakan, stok beras yang dikuasai Bulog sebesar 1,6 juta ton termasuk 500 juta ton beras yang akan masuk pada Januari 2024 dinilai cukup untuk menghadapi pergantian tahun 2023-2024. Bahkan, Bayu menilai jumlah tersebut akan cukup hingga Ramdan 2024 nanti.
"Yang jelas stok Bulog cukup baik untuk menghadapi pergantian tahun ini, mengahadapi Ramadan, lebaran sampai dengan semester 1 sudah secure untuk beras. Demikian juga untuk yang lain," ucap dia.
"Jadi, Insyaallah untuk pangan kita bisa cukup yakin bahwa persiapannya sudah cukup matang paling tidak sampai dengan semester 1 itu sudah tersedia semuanya," sambungnya.
Sementara pada kesempatan yang sama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kualitas beras yang disalurkan melalui penyaluran bantuan pangan ini dinilai jauh lebih bagus.
Dia pun menjamin bahwa beras Bulog yang disalurkan ini terbebas dari beras pecah maupun kutu.
"Dulu kan kemarin masih banyak komplain seolah-olah beras Bulog pecah, ada kutu itu nggak ada lagi. Sudah kita periksa. Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium. Itu yang perlu kita sosialisasikan," jelas Tiko.
"Teman-teman masyarakat penerima pasti sudah liat sendiri bahwa Bulog memberikan beras ke masyarakat termasuk bantuan pangan itu beras yang berkualitas baik," imbuhnya.