Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dolar Amerika Serikat kembali menguat di penutupan perdagangan Senin (8/1/2024) sore ini ditandai dengan pelemahan rupiah sebesar 9 poin.
Pada perdagangan sehari sebelumnya, rupiah sempat menguat 8 poin di level Rp 15.525.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.510 - Rp 15.550," ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, Senin (8/1/2024).
Ia menyampaikan, penguatan dolar AS terjadi ketika keyakinan para pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya pada Maret 2024 berkurang.
Hal ini diperburuk oleh data nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat.
"Yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja yang memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," kata Ibrahim.
Sedangkan dari dalam negeri, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2024 semakin meningkat di kalangan pengusaha dan masyarakat cerdik pandai, terlebih memasuki tahun politik.
"Indonesia memiliki orang-orang kapabel yang nantinya bisa menjalankan tugas dalam mengatur perekonomian Indonesia. Mereka diproyeksi akan mendukung siapapun presiden yang terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti," tambah Ibrahim
Baca juga: Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Melemah Rp 15.516 Per Dolar AS
Kemudian, ada perilaku unik dari para pebisnis atau investor yang ada di Indonesia pada 2024 ini. Mereka akan menjalankan bisnis seperti biasa, dan tidak akan terganggu oleh penyelenggaraan Pemilu.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Kembali Berakhir di Zona Merah ke Level Rp 15.481 per Dolar AS
"Dan hal yang menarik dalam pemilu kali ini adalah bahwa dunia usaha baik asing maupun konglomerat besar Indonesia tidak menyesuaikan perilaku investasi atau komersialnya karena pemilu," terang Ibrahim.