News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sehatkan Kinerja Keuangan, BUMN Karya Didorong Tingkatkan Aspek GCG

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengawasi proyek renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). PT Waskita Karya (Persero) selaku penanggungjawab proyek renovasi Stadion Kanjuruhan menyebut bahwa proyek renovasi sudah mencapai 20 persen di akhir Desember 2023. Renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang diperkirakan selesai pada Desember 2024 mendatang. (SURYA/PURWANTO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelamatan BUMN Karya oleh Kementerian BUMN dinilai akan membuahkan hasil karena strategi yang komprehensif dalam upaya tersebut, baik dari sisi internal tata kelola perusahaan hingga jenis proyek yang disasar.

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, dua BUMN Karya yang menjadi sorotan yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memang mencatatkan kerugian, namun menurutnya hal itu bukanlah kerugian negara.

Baca juga: BUMN Karya Diminta Lakukan Efisiensi demi Perbaiki Kinerja Keuangan

"Bukan merugikan negara. Kalau penugasan mau tidak mau dikerjakan apa yang sudah jadi rencana pemerintah, pembangunan dilakukan BUMN karya," kata Reza saat dihubungi, Selasa (16/1/2024).

Reza pun mendorong BUMN karya untuk meningkatkan aspek Good Corporate Governance (GCG), baik di internal maupun eksternal, misalnya hubungan dengan vendor maupun mitra kerja.

Langkah tersebut, kata Reza, akan membuahkan hasil dan penyehatan kinerja BUMN Karya sebagaimana pernah dilakukan pemerintah dalam menangani PT Garuda Indonesia (Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero).

Baca juga: BUMN Karya Dikritik Ganjar Gara-gara Ada yang Bangkrut, Erick Thohir Balas Begini

"Kementerian BUMN juga sudah punya rencana, mereka berupaya merampingkan jumlah BUMN supaya lebih kuat. Itu kan memperkuat kinerja juga,” ujarnya.

Kementerian BUMN selama ini terus melakukan pembenahan tata kelola perusahaan dan penegakan hukum di seluruh perusahaan BUMN, termasuk BUMN Karya. Aksi korporasi dari BUMN Karya juga didorong agar pertumbuhan perusahaan dapat terlaksana dengan lebih cepat.

Kementerian BUMN memastikan going concern perusahaan, yang menandakan pemegang saham yakin bahwa BUMN Karya memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk pembayaran utang, dan dapat terus menjalankan operasinya.

Waskita dan WIKA pun tengah menjalani proses restrukturisasi dengan terus melakukan diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan termasuk upaya restrukturisasi terhadap pemegang obligasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi/Sukuk (RUPO/RUPSU).

“Proses restrukturisasi juga butuh waktu dan upaya kerja keras semua pihak. Kan perlu waktu untuk penyehatan, tidak bisa cepat," papar Reza.

SVP Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita mengatakan, seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi Waskita yang mewakili sekitar 97 persen dari nominal outstanding hutang.

“Selain itu, Waskita secara intensif menjalin komunikasi dengan kelembagaan dan instansi terkait termasuk mempertimbangkan concern para pemegang obligasi untuk menghasilkan skema alternatif restrukturisasi yang dapat diterima oleh pemegang obligasi dan juga kreditur perbankan nantinya,” ujar Ermy.

Waskita melakukan 8 Metode Restrukturisasi penyehatan kinerja operasional dan bisnis perusahaan, yakni restrukturisasi keuangan, Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dan partisipasi publik melalui rights issue, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic partnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas Tol Sumatera, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.

Sementara itu WIKA melakukan restrukturisasi penyehatan keuangan dan perbaikan operasi serta bisnis yang terdiri dari 8 stream penyehatan, yaitu restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, asset recycling, perbaikan portfolio orderbook, penurunan operating expense, penurunan saldo pinjaman talangan supplier, serta penguatan struktur permodalan.

SVP Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya mengatakan saat ini seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi WIKA yang mewakili sekitar 79,92 persen dari nominal outstanding utang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini