News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurangi Emisi Karbon: IMIP Datangkan 400 Dump Truck Listrik hingga Bangun Pabrik Baterai di Morowali

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), ikut memberi perhatian pada isu emisi karbon. Satu upayanya yaitu rencana mendatangkan dump truck listik berkapasitas angkut 6 ton ke atas.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Febby Mahendra Putra

MOROWALI, TRIBUNNEWS.COM-Isu pengurangan emisi karbon menjadi perhatian dunia. Dalam debat calon wakil presiden pada Minggu (21/1/2024), bahkan menjadi satu di antara tema yang dipilih Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebagai pengelola kawasan industri berat di Morowali, Sulawesi Tengah, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), ikut memberi perhatian pada isu emisi karbon. Satu upayanya yaitu rencana mendatangkan dump truck listik berkapasitas angkut 50 ton ke atas.

Selain itu juga berencana menggandeng investor dari Tiongkok untuk membangun pabrik baterai di Morowali. Baterai itu untuk kendaraan bermotor, termasuk alat angkut berat.

Baca juga: AGRA Minta Pemerintah Bentuk Tim Independen, Sebut Hasil Investigasi PT IMIP Meragukan

“Rencananya pada 2024 ini akan masuk investasi untuk mendirikan pabrik baterai di kawasan industri berat IMIP. Saat ini masih dalam tahap studi kelayakan,” ujar Direktur Komunikasi PT IMIP, Dr Emilia Bassar, ketika ditemui di Kompleks PT IMIP, Desa Fatufia, Kecamatan Bahoodopi, Kabupaten Morawali, Sulawesi Tengah, Jumat (19/1/2024).

Sebelum mendatangkan 400 dump truck listik dari Tiongkok, sebanyak 20 unit dump truck listik tengah diuji coba di kompleks industri berat IMIP di Morowali.

“Kami tengah melakukan uji coba 20 dump truck di lokasi ini untuk mengetahui apakah bisa memenuhi kebutuhan kami. Jangan sampai nantinya waktu dipakai membawa barang tambang tiba-tiba mogok karena kehabisan daya listrik,” ujar Emilia memberi ilustrasi.

PT IMIP merupakan perusahan pengelola kawasan industri berat di Morowali dan melayani para tenant yaitu perusahan pengolahan barang tambang (smelter), terutama nikel, yang menghasilkan alumunium, plat baja, dan stainless steel.

Perusahan patungan itu mengelola lahan sekira 5 ribu hektare yang kini berkembang menjadi sekira 6 ribu hektare. Setidaknya ada 54 tenant yang menempati kawasan industri berat IMIP, sebagian besar dari Tiongkok.

“Di sini ada sekira 11 ribu tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok. Mereka semua mempunyai izin tinggal terbatas (Itas) yang diterbitkan Ditjen Imigrasi. Sedangkan jumlah total karyawan di kompleks ini sekira 80 ribu orang, sebagian besar warga Sulawesi Tengah,” tambah Emilia.

Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com di lokasi IMIP, dump truck listrik diberi warna hijau muda mencolok yang dilengkapi panel baterai besar di belakang kabin sopir. Kekuatan baterai diperkirakan mencapai 300 km sekali charging.

Direktur Komunikasi PT IMIP, Dr Emilia Bassar (Febby Mehendra/Tribunnews.com)

Dump truck listrik yang diuji coba di IMIP dibuat di Tiongkok menggunakan merek Tsingshan.

“Kalau memang hasil studi kelayakan selesai, di lokasi ini bakal dibangun pabrik baterai untuk memenuhi kebutuhan semua kendaraan di sini,” ujarnya.

Lokasi pabrik tengah dipersiapkan, namun Emilia belum bersedia mengungkapkan siapa investor dan berapa nilai investasinya.

“Nanti kalau sudah tiba saatnya akan kami informasikan. Semoga dalam tahun ini (2024) bisa terealisasi,” tambah Emilia.

Berusia 10 tahun

Kompleks industri berat PT IMIP di Morowali telah berusia 10 tahun pada 3 Oktober 2023 lalu.

Lokasi itu dilengkapi dua pelabuhan tambang (jetty) modern, bandara khusus, rumah sakit, central kitchen, wisma khusus buat para tamu setaraf hotel bintang empat, pembangit listrik, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

“Pada saat ini kebutuhan energi dipasok oleh pembangit listrik yang menggunakan batubara. Kami tengah mengembangkan tenaga surya yang lebih ramah lingkungan meski tingkat biayanya lebih mahal dibandingkan menggunakan batubara,” kata Emilia Bassar.

Pembangit listrik milik PT IMIP berkapasitas sekira 5 ribu megawatt, sebagian di antaranya, sekira 15 megawatt dijual kepada PLN untuk keperluan warga sekitar lokasi kompleks industri.

Pada 2023 tercatat kompleks IMIP di Morowali telah menyumbangkan pajak sebesar Rp 17 triliun.

Hasil produksi sebuah tenant di kompleks IMIP, yaitu PT Huayue Nickel Cobalt, bahkan telah dipakai oleh produsen baterai tingkat dunia. Produk baterai kemudian dipakai oleh produsen mobil listrik semacam Tesla, BMW, Audi, Mercedes, dan Ford.

“utusan Tesla bahkan pernah datang ke kompleks IMIP untuk melihat proses pengolahan bahan dasar bateri, apakah sesuai dengan standar internasional, termasuk administrasinya,” ujar Emilia Bassar. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini