News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nilai Perdagangan Mencapai Rp611 Triliun, India-Indonesia Bakal Perluas Hubungan Dagang

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FIEO akan membawa delegasi bisnis yang beranggotakan 37 orang dari India untuk menggelar pertemuan ‘Buyer and Seller Meet’ di Jakarta. Ajang business matching ini digelar bekerja sama dengan Kedutaan Besar India, di hotel JW Marriot, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia menjadi mitra perdagangan terbesar keenam bagi India dengan nilai perdagangan berkisar 39 miliar dolar AS (Rp611 triliun kurs per dolar AS Rp16.667).

Prashant Seth, Juru Bicara Deputi Federasi Organisasi Ekspor India (Federation of Indian Export Organisations - FIEO), sebuah organisasi ekspor terbesar India menyampaikan Indonesia saat ini adalah mitra perdagangan terbesar keenam bagi India secara global dan mitra perdagangan terbesar pertama di ASEAN.

"Dengan nilai perdagangan sekitar 39 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2022-2023," ujarnya, dikutip Senin (22/1/2024).

Baca juga: Ekspor Industri Manufaktur Tembus 187 Miliar Dolar AS Sepanjang 2023

Demi memperluas hubungan perdagangan, lanjut dia, FIEO akan membawa delegasi bisnis yang beranggotakan 37 orang dari India untuk menggelar pertemuan ‘Buyer and Seller Meet’ di Jakarta. Ajang business matching ini digelar bekerja sama dengan Kedutaan Besar India, di hotel JW Marriot, Jakarta.

"Dengan profil ekspor India ke Indonesia, terdapat peluang besar karena hampir 20 persen ekspor India ke Indonesia masuk dalam kategori pangan dan pertanian," tambahnya.

Untuk itu FIEO membawa para delegasi untuk memamerkan kemampuan India di sektor pangan dan agrikultur, dan berbagi bahwa delegasi dari seluruh India mencakup berbagai produk termasuk rempah-rempah, buah dan sayuran, sereal dan kacang-kacangan, produk susu, selai kacang, gula aren, makanan siap saji, dan lain-lain.

Dia menyatakan optimisme bahwa inisiatif promosi ekspor semacam ini juga akan membantu mengurangi defisit perdagangan India yang saat ini sebesar 19 miliar dolar AS akibat impor substansial batubara, minyak kelapa sawit, dan lainnya.

Deputi Chief of Mission dari Kedutaan India Basir Ahmed menyebutkan bahwa selama bertahun-tahun, India dan Indonesia telah mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi yang sangat dekat dan bersahabat berdasarkan rasa saling percaya dan hormat.

"Tahun 2024 juga akan menjadi momen peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara India dan Indonesia," terang Basir.

Berikutnya terkait peran India sebagai negara produsen utama millet atau biji-bijian, Basir Ahmed mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengeksplorasi produk millet India, mengingat manfaatnya yang positif bagi kesehatan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Malvika Priyadarshini selaku Konselor Ekonomi & Perdagangan, Kedutaan Besar India di Jakarta mengemukakan, event ini dihadiri lebih dari 100 perusahaan, yang akan mengikuti pertemuan bisnis one on one dengan mitra mereka dari India.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang akan hadir dalam pertemuan ini. Kunjungan delegasi ini akan membantu membentuk hubungan bisnis yang langgeng dan akan lebih mendalamkan perdagangan bilateral India-Indonesia di sektor pangan dan pertanian," tambahnya.

Dalam kesempatan ini FIEO bekerja sama dengan Asia Events Group, sebuah perusahaan penyelenggara acara terkemuka di Asia Tenggara yang telah berhasil menyelenggarakan beberapa
kegiatan delegasi perdagangan korporat di Indonesia, Malaysia dan Vietnam.

Untuk selanjutnya, Asia Events Group berencana akan mengadakan Indonesia-Malaysia Exporter Week pada bulan Juli 2024 mendatang dengan membawa pelaku industry dari Indonesia untuk bisa mencari peluang ekspor ke Malaysia.

Dalam pertemuan ‘Buyer and Seller Meet’ turut dihadiri Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Putu Juli Ardika.

Hadir pula Adhi S. Lukman selaku Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), serta Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), termasuk sejumlah pelaku industri Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini