News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Terusan Suez Sepi, Kapal Dagang Tak Mau Lewat Takut Ditembak Houthi di Laut Merah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terusan Suez di Mesir sepi pelayaran dalam dua bulan terakhir, kapal-kapal takut melintas karena tak mau ditembak oleh militan Houthi di Laut Merah

Beberapa diantaranya adalah perusahaan Malaysia yang mengalami kenaikan biaya pengiriman dari Port Klang ke pelabuhan utama Eropa, Rotterdam. Ini dari tanggal 15 hingga 31 Desember dan 15 hingga 30 Januari.

Free Malaysia Today (FMT) memberitakan biaya pengiriman kontainer berukuran 20 kaki meningkat dari US$975 (Rp 15 juta) menjadi US$3.300 (Rp 51 juta) atau naik 238 persen. Sedangkan biaya pengiriman kontainer berukuran 40 kaki meningkat dari US$1.650 (Rp 25,9 juta) menjadi US$5.100 (Rp 80 juta) atau naik 209%.

"Harga naik karena risiko, premi asuransi, dan pengalihan rute pengiriman. Hal ini akan diteruskan ke konsumen jika mereka tetap bertahan," kata ekonom setempat, Geoffrey Williams.

"Sekitar 15% perdagangan global melewati Laut Merah, jadi ini jumlah yang besar. Serangan yang dilakukan Houthi saat ini mengganggu jalur perdagangan penting, termasuk perdagangan Malaysia dan Asean," tambahnya.

Sementara itu, tiga perusahaan pelayaran besar negeri itu mengatakan akan menangguhkan rute melalui Laut Merah, mulai Rabu pekan lalu. Serangan milisi Huthi di Yaman terhadap kapal-kapal di jalur penting tersebut menjadi penyebab.

"Kami telah menangguhkan navigasi melalui Laut Merah bagi semua kapal yang kami operasikan," kata juru bicara Nippon Yusen atau dikenal sebagai NYK Line, diberitakan AFP.

"Keputusan tersebut adalah untuk menjamin keselamatan awak kapal," tambahnya.

Sementara itu dua perusahaan pelayaran besar Jepang lainnya yang ikut menangguhkan pelayaran adalah Mitsui O.S.K. Lines dan Kawasaki Kisen Kaisha. Juru bicara keduanya juga mengonfirmasi.

"Kapal-kapal yang kami operasikan dan akan memasuki Laut Merah diminta untuk tidak memasuki Teluk Aden di selatan Laut Merah," kata juru bicara Mitsui O.S.K. Lines.

Sedangkan pengusaha asal negeri itu mengatakan gangguan terhadap angkutan di area tersebut mengancam kelangsungan perusahaan.

Han Changming salah satunya. Pendiri Fuzhou Han Changming International Trade Co Ltd yang berpusat di provinsi timur Fujian itu mengatakan bisnisnya terpengaruh karena eskalasi di jalur pelayaran global itu.

Perusahaannya diketahui mengekspor mobil buatan China ke Afrika dan mengimpor kendaraan off-road dari Eropa. Khusus pengiriman kontainer ke Eropa, biaya telah melonjak menjadi sekitar US$7.000 (sekitar Rp 109 juta) dari US$3.000 pada bulan Desember.

"Gangguan ini telah menghapus keuntungan kami yang sudah tipis," kata Han.

Ia menambahkan bahwa premi asuransi pengiriman yang lebih tinggi juga berdampak buruk pada perusahaan, dikutip Reuters.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini