TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru pada tahun ini sebesar 15 persen hingga 20 persen.
Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara mengatakan, target kontrak baru tersebut nantinya masih akan didominasi sektor pertambangan.
Baca juga: PPRE Rombak Jajaran Pengurus Perseroan, I Gede Upeksa Negara Diangkat Jadi Direktur Utama
"Potensi pasar di sektor tambang masih sangat besar kedepannya. Jadi semangat dan motivasi kami meningkatkan nilai kontrak baru, sehingga dapat menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan," paparnya ditulis Rabu (31/1/2024).
Menurutnya, sepanjang 2023 perseroan mengantongi kontrak baru Rp 6,7 triliun, naik 28,7 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 5,2 triliun.
Baca juga: Usai Rambah Jasa Pertambangan, PPRE Siap Bangun Infrastruktur di Halmahera Tengah
Nilai kontrak baru tersebut, didominasi oleh perseroan yang berkontribusi menyumbang nilai pemasaran sebesar Rp 4,9 triliun atau 74 persen dari total nilai kontrak baru dan sisanya diperoleh dari entitas anak perusahaan.
Sedangkan berdasarkan lini bisnis perseroan, Ia menyebut, kontrak baru didominasi sektor jasa pertambangan 66 persen atau Rp 4,4 triliun, dimana terjadi pertumbuhan sebesar 11 persen jika dibandingkan tahun lalu yaitu 55 persen pada sektor jasa pertambangan.
“Pencapaian kontrak baru PPRE tahun 2023 yang meningkat 28,7 persen secara year on year dengan peningkatan perolehan kontrak baru pada sektor jasa pertambangan sebesar 11 persen," tuturnya.