News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asing Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Tetap di Level 5 Persen Meski Ada Pergantian Presiden

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana gedung perkantoran di Jakarta. OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,2%, naik dari outlook 2023 yang sebesar 4,9%.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diramal beberapa lembaga asing akan tetap berada di kisaran 5 persen meski ada pergantian presiden.

Diketahui saat ini ada tiga calon presiden pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,2 persen. Target tersebut naik dari outlook 2023 yang sebesar 4,9%.

Kemudian, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan terbarunya yang terbit Selasa (30/1) waktu setempat, meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 di kisaran 5,0% atau sama dengan outlook pertumbuhan 2023.

Baca juga: Prabowo Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi RI Minimal 8 Persen, Pede Bisa 2 Digit

Lembaga Pembangunan Asia (ADB) mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dan tahun 2024 berada di kisaran 5,0%.

Hanya Bank Dunia (World Bank) yang meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 merosot di kisaran 4,9%, atau lebih rendah dari outlook 2023 yang sebesar 5,0%.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memandang, hal ini sebagai sinyal positif yang dilemparkan oleh mayoritas lembaga internasional tersebut terhadap prospek perekonomian Indonesia.

“Artinya, dunia percaya bahwa Indonesia saat ini mampu tumbuh dan bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi kembali ke level normal, pra Covid-19,” terang Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023, yang dikutip dari Kontan, Kamis (1/2/2024).

Sedangkan Bappenas sendiri menargetkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 berada di kisaran 5,3% hingga 5,7%.

Optimisme juga ditunjukkan oleh Bank Indonesia (BI). BI yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, akan ada dalam tren meningkat.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada di kisaran 4,7% hingga 5,5% atau lebih tinggi dari outlook pertumbuhan 2023 yang sebesar 4,5% hingga 5,3%.

Pada tahun 2025 pun, Aida meyakini pertumbuhan ekonomi akan meningkat, dan berada di kisaran 4,8% hingga 5,6%.

“Angka ini terus mengalami peningkatan sehingga dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,3% hingga 6,1%,” terang Aida dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cemerlang, didorong dengan kondisi stabilitas yang terjaga, baik itu dari dalam negeri maupun sektor eksternal.

Meski demikian, Aida mewanti-wanti, tetap ada tiga hal yang perlu diwaspadai oleh Indonesia. Terutama, peristiwa yang datang dari kancah internasional.

Pertama, suku bunga kebijakan yang tinggi dalam waktu lama. Ini menunjukkan kalau kondisi global masih belum dinamis dan memang perlu diperhatikan perkembangannya.

Kedua, risiko geopolitik, baik itu perang yang terjadi dan juga tahun politik di sejumlah negara. Ia berharap, “tidak ada gangguan lebih lanjut dari tahun politik tersebut,” tambahnya.

Ketiga, skenario perekonomian turun tajam (hard landing). Seperti contohnya di China, sedang menghadapi masalah perekonomian. (Bidara Pink/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini