News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Dunia Melonjak Jadi 79,61 Dolar AS, Imbas Netanyahu Tolak Gencatan Senjata

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengeboran minyak

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia di pasar global dilaporkan naik di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah, pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak rencana gencatan senjata dengan Hamas.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah jenis Brent mengalami penguatan 0,52 persen hingga harganya melesat naik jadi 79,61 dolar AS per barel pada Kamis pagi (8/2/2024).

Kenaikan serupa juga terjadi pada perdagangan minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) yang ikut terkerek naik 0,51 persen menjadi 74,24 dolar AS per barel.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Brent dan WTI Kompak Naik Lagi

Ketegangan di pasar minyak mulai terjadi usai Netanyahu menolak proposal untuk melakukan gencatan senjata permanen dengan militan Hamas. Netanyahu bahkan bersumpah untuk terus berperang di Gaza sampai mencapai kemenangan mutlak.

Komentar ini yang membuat ketegangan konflik di Timur Tengah memanas, lantaran ancaman Netanyahu dapat memancing Houthi, milisi Pro -Palestina untuk semakin meningkatkan intensitas serangan terhadap kapal minyak yang berlayar di Laut Merah.

Apabila hal tersebut terjadi maka akan menciptakan ketidakpastian yang dapat mengganggu pasokan minyak di tengah meningkatnya tren permintaan bahan bakar yang kuat.

Terlebih pada pekan lalu Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok bensin AS telah turun 3,15 juta barel dibandingkan dari perkiraan analis yang memperkirakan peningkatan sebesar 140.000 barel.

"Kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Hamas dan pertempuran dengan kelompok Houthi terus mempengaruhi harga minyak. Peristiwa tersebut menciptakan ketidakpastian yang dapat berdampak pada pasokan minyak," jelas Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer.

Baca juga: Serangan AS dan Inggris ke Pangkalan Militer Houthi Bikin Harga Minyak Mentah Naik di Atas 2 Persen

Menurut Fischer, tren kenaikan harga minyak akan berlanjut selama beberapa pekan kedepan mengingat serangan Houthi ke kapal – kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah terus menegang.

Ancaman kenaikan harga minyak sebelumnya telah diproyeksikan oleh Colby Connelly, dalam laporannya ia memperingatkan para investor untuk mewaspadai terjadinya kenaikan harga minyak dunia.

Sementara itu menurut CEO Occidental Petroleum Corp Vicki Hollub dunia diperkirakan menghadapi kekurangan pasokan yang besar pada akhir 2025 karena cadangan minyak mentah tidak dapat digantikan dengan cukup cepat.

“Sekarang kita akan berada dalam situasi di mana dalam beberapa tahun kita akan kekurangan pasokan,” kata Hollub kepada CNBC International.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini