TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Knalpot Seluruh Indonesia (AKSI), Asep Hendro dengan penuh harap menyampaikan aspirasi dari para pelaku industri knalpot lokal dalam sebuah audiensi dengan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM).
Dalam pertemuan yang digelar pada beberapawaktu lalu, Asep Hendro menyoroti permasalahan yang sering dihadapi oleh industri knalpot terkait regulasi dan standar produksi.
Kekhawatiran Para Anggota AKSI
Asep Hendro memaparkan kekhawatiran yang dirasakan oleh para anggota AKSI terkait dugaan produksi knalpot yang menghasilkan kebisingan berlebihan dan sering kali menjadi sasaran operasi razia dari aparat kepolisian.
"Kami berharap standardisasi atau Standar Nasional Indonesia (SNI) segera diterbitkan untuk mendukung pertumbuhan industri knalpot lokal dan UMKM," ungkap Asep Hendro yang terkenal dengan produknya, AHRS itu.
Menanggapi hal ini, MenKopUKM, Teten Masduki, memberikan respons yang positif. Ia mengakui pentingnya mengatur penggunaan knalpot aftermarket dengan standar yang jelas demi menjaga kenyamanan masyarakat.
"Kita akan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kepolisian untuk menyusun standar produk otomotif knalpot," jelas Teten Masduki.
Potensi Besar Yang Dimiliki Industri Knalpot Lokal
Tidak hanya itu, MenKopUKM juga menyoroti potensi ekonomi besar yang dimiliki oleh industri knalpot lokal. Dengan anggota AKSI yang telah memiliki 20 brand knalpot lokal dan menyerap 15 ribu tenaga kerja, Teten menekankan pentingnya pengembangan industri ini.
"Ini merupakan embrio industri otomotif yang harus kita kembangkan ke depan karena memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dan menyerap banyak tenaga kerja," tutur Teten Masduki.
Sementara itu, Deputi Bidang KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman, menambahkan bahwa industri knalpot memiliki dampak yang luas terhadap ekosistem bisnis lainnya, seperti bengkel, pemasaran, mekanik, dan industri kreatif.
"Memberdayakan industri knalpot lokal sangat strategis untuk dikembangkan mengingat dampak positif yang dihasilkannya bagi perekonomian dan lapangan kerja," ungkap Hanung Harimba.
Diharapkan dengan adanya dialog yang konstruktif antara pemerintah dan pelaku industri, masalah terkait regulasi dan standar produksi knalpot dapat terselesaikan dengan baik, sehingga industri knalpot lokal dapat terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan koridor yang ditetapkan.