News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Pangan

Persoalan Beras Belum Rampung, Harga Cabai Kini Makin Mahal Tembus Rp100 Ribu per Kg

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, rata-rata para pedagang menjual cabai besar kualitas super dikisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilonya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahalnya harga beras belum selesai di atasi pemerintah, kini harga cabai mengalami lonjakan yang signifikan.

Harga cabai diketahui mulai merangkak naik setelah pelaksaan Pemilu dan kini sudah menembus Rp100 ribu per kilogram (kg).

Di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, rata-rata para pedagang menjual cabai besar kualitas super dikisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilonya.

"Hari ini harga cabai merah besar Rp 100 ribu per kilo. Kalau kemarin masih Rp 90 ribu, tadi pagi naik jadi Rp 100 ribu," ujar Ida, pedagang cabai di Pasar Tanjung Jember, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Harga Cabai Semua Jenis dan Daging Ayam Meroket Saat Libur Panjang

Menurutnya, setiap hari harga cabai naik di Pasar Tanjung Jember, yang dimulai usai pelaksanaan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.

"Setiap hari naik, kadang sehari Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu. Itu terjadi habis Pemilu, jadi setelah pemilu besoknya harga lombok naik terus," kata Ida.

Kenaikan harga jual cabai besar tertinggi, kata Ida, adalah hari ini mencapai Rp 10 ribu. Padahal kemarin harganya masih Rp 90 ribu.

"Kemarin saya jualnya masih Rp 90 ribu, sekarang saya jual Rp 100 ribu. Kemungkinan besok juga naik harganya, soalnya sejak kemarin tiap harinya naik juga," urainya.

Sementara Ali, Pedagang lain di Pasar Tanjung Jember mengemukakan, selain cabai besar merah. Komoditas lain yang naik adalah cabai rawit merah sret.

"Pokoknya sejak satu minggu ini, harganya terus naik dari Rp 70 ribu per kilo, sekarang jadi Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu untuk cabai rawit sret merah," imbuhnya.

Ali mengungkapkan naiknya harga cabai di pasaran ini disebabkan stoknya sangat minim dari tengkulak.

Di sisi lain, katanya, hal itu juga dipengaruhi banyaknya tanaman lombok milik petani rusak karena cuaca ekstrem.

"Karena banyak tanaman cabai yang rusak dari petani. Dan lombok lombok ini kebanyakan dari luar daerah. Karena kalau mengandalkan stok dari Jember, kurang barangnya," ucapnya.

Dampak kenaikan harga cabai ini, Ali bilang para konsumen banyak yang lesu. Mereka rata-rata memilih membeli komoditas ini secara eceran.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini