News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Redam Kepanikan Pasar Global, Moody's : Serangan Houthi di Laut Merah Tak Berpotensi Memicu Inflasi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HANCURKAN KAPAL- Yaman melancarkan serangan baru terhadap kapal dagang AS dan Inggris. Kapal Komersial AS Star Nasia dan Kapal Komersial Inggris Morning Tide Dirudal Yaman di Laut Merah

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Analis lembaga survei keuangan global Moody’s, mengungkap serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah tak akan memicu terjadinya inflasi bagi pasar global.

Pernyataan tersebut diungkap Moody’ di tengah kepanikan pasar global akibat milisi Houthi yang semakin agresif melancarkan serangan terhadap kapal kargo yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 29.000 jiwa.

Baca juga: Yaman Adakan Pembicaraan Konstruktif dengan Uni Eropa Terkait Situasi Laut Merah, Ada Tawaran Besar

Akan tetapi akibat serangan tersebut, beberapa kapal dagang terpaksa mulai menangguhkan semua perjalanan menuju Terusan Suez dengan alasan keselamatan.

Sementara sisanya memilih untuk mengalihkan rute perjalanan menuju jalur Semenanjung Harapan yang berada di Afrika dan meninggalkan jalur perdagangan paling kondang di dunia yakni Terusan Suez, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Imbas perubahan rute ini, tarif pengiriman barang via laut naik 100 persen.misalnya untuk tarif pengiriman barang Asia-Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki.

Lonjakan harga juga terjadi pada pengiriman barang rute Asia-Mediterania yang naik menjadi 5.175 dolar AS per kontainer. Lebih lanjut, perubahan rute turut membuat waktu pengiriman kargo harus mengalami penundaan hingga berminggu – minggu lamanya.

Meski tekanan tersebut berpotensi memangkas keuntungan para produsen dunia, namun menurut Moody's meningkatnya biaya pengapalan dan tertundanya pengiriman yang berimbas pada jumlah stok barang belum memicu terjadinya inflasi.

‘’Perubahan rute tidak berpengaruh besar pada inflasi sebab tak berdampak pada permintaan,’’ kata analis sektor transportasi Moody’s, Daniel Harlid.

Baca juga: Media Israel: Semua Pelabuhan Israel Rusak Parah Karena Serangan dari Houthi Yaman di Laut Merah

Ini karena perubahan rute dapat mendorong adanya permintaan kapal setidaknya 6 persen hingga 10 persen lebih banyak dari biasanya.

Selain itu karena waktu berlayar yang lebih lama sehingga memperlambat kembalinya kapal ke titik asal alhasil tarif spot on-demand di beberapa rute naik lebih dari 100 persen.

Alasan tersebut yang membuat Moody’s optimis apabila serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah tak akan memicu terjadinya inflasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini