Rudal Houthi dari Laut Merah Jangkau Kota Eilat Israel, Yaman Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah peluru kendali yang ditembakkan dari wilayah Laut Merah dilaporkan menyasar Kota Eilat, Selatan Israel, Kamis (22/2/2024).
Pernyataan dari Tentara Israel (IDF) Kamis pagi, mengonfirmasi serangan tersebut dengan menyatakan kalau rudal jelajah tersebut bisa dicegat.
"Pertahanan udara mencegat sebuah rudal yang sedang dalam perjalanan ke wilayah Israel dari Laut Merah," tulis juru bicara tentara Israel di X.
Baca juga: Media Israel: Semua Pelabuhan Israel Rusak Parah Karena Serangan dari Houthi Yaman di Laut Merah
Rudal tersebut tampaknya diluncurkan oleh Houthi di Yaman, menurut laporan Times of Israel.
Kelompok Houthi diketahui telah menyerang wilayah-wilayah di Israel selatan dengan drone dan rudal serta menyerang kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel (atau mengangkut barang ke dan dari Israel) sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza.
Gaza diketahui berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober.
Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan udara gabungan AS/Inggris di Yaman, kelompok Yaman tersebut mengatakan mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah.
Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa untuk Akhiri Blokade Laut Merah
Terkait eskalasi di kawasan perairan itu, Yaman dilaporkan mengadakan 'pembicaraan konstruktif' dengan Uni Eropa membahas hal-hal mengenai keamanan Laut Merah.
Yaman mengatakan hampir 300 kapal secara aman melintasi Selat Bab al-Mandab minggu ini. Mereka menyalahkan 'propaganda dan militerisasi' Washington atas berkurangnya transit di Laut Merah baru-baru ini.
Wakil Menteri Luar Negeri Yaman di National Salvation Government (NSG) yang dipimpin Ansarallah, Hussein al-Ezzi, pada tanggal 21 Februari mengumumkan bahwa negara tersebut mengadakan “pembicaraan konstruktif” dengan UE mengenai situasi di Laut Merah.
“Ada pembicaraan konstruktif antara Sanaa dan Uni Eropa di mana kami mengonfirmasi bahwa navigasi maritim aman, dan kami akan membahas semua negara melalui komunikasi dengan Dewan Kemanusiaan,” kata Ezzi kepada wartawan di Sanaa.
Baca juga: Yaman Hancurkan Kapal Minyak Inggris di Teluk Aden, Kapal Inggris Ke-3 Diserang Dalam 4 Hari
Pejabat Yaman tersebut mengungkapkan, Yaman sedang mengadakan pembicaraan dengan Norwegia sebelum AS menetapkan kembali Ansarallah sebagai “organisasi teroris,”.
Dia menambahkan bahwa “tawaran besar” dibuat oleh UE sebagai imbalan untuk mengakhiri tindakan pro-Palestina di Laut Merah.