News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Beras Melonjak

Harga Beras Sempat Tembus Rp 17 Ribu, Bulog: Saat Ini Mulai Turun ke Rp 14 Ribu Per Kg

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kanan).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, saat ini harga beras mulai stabil dan normal kembali.

Menurut dia, hal itu karena pasokan beras di Pasar Induk Johar Karawang mulai masuk dari Jawa Tengah yang mulai panen raya.

Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.

Baca juga: Atasi Persoalan Beras, Kolaborasi Antar Lembaga Pemerintah dan Satgas Pangan Perlu Dilakukan

"Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp 17 ribu, saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp 14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil," kata Bayu dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Bayu mengatakan, harga beras yang kerap naik lalu normal kembali merupakan siklus tahunan. Kejadian ini juga terjadi pertengahan tahun lalu.

Untuk tahun ini, kejadiannya diperparah karena panen yang agak mundur karena faktor alam, yaitu El Nino. Bayu menilai, hal tersebut merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari.

"Badai El Nino yang melanda mempengaruhi produksi yang sempat berkurang karena adanya gagal panen di sejumlah wilayah," kata Bayu.

Selain faktor alam El Nino, Bayu juga menyinggung soal kebutuhan pupuk petani yang mahal.

Pupuk petani yang mahal juga mempengaruhi produktivitas padi petani karena tidak semua kebutuhan pupuk petani terpenuhi.

"Tapi soal pupuk itu bukan wilayah kami. Jadi saya tidak bisa bicara banyak," kata Bayu.

Baca juga: Komisi VI DPR: Pemerintah Gagal Mengelola Produksi Beras Dalam Negeri

Kini, kata Bayu, pasokan beras mulai mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 hijriah. Jadi, masyarakat tak perlu risau.

Ia mengatakan, kebutuhan beras Indonesia pada 2024 mencapai 31,2 juta ton. Ini berdasarkan prognosa neraca pangan nasional periode Januari hingga Desember 2024 yang telah disusun oleh Badan Pangan Nasional.

Bayu memastikan untuk enam bulan ke depan stok beras sudah aman. "Kebutuhan setiap tahun memang kita lakukan per enam bulan," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini