News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angka Backlog Masih Tinggi, Industri Properti Tahun Ini Diprediksi Masih Bertumbuh Pesat

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar properti pada tahun ini diprediksi masih akan bertumbuh pesat seiring masih tingginya angka backlog dan kondusifnya Pemilu 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar properti pada tahun ini diprediksi masih akan bertumbuh pesat seiring masih tingginya angka backlog dan kondusifnya Pemilu 2024.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Citra Swarna Group Media Luncheon 2024 dengan tema "Membaca Peluang Ekspansi Bisnis Property Tahun 2024”.

Baca juga: Pelaku UMKM Katering Rumahan Bisa Miliki Rumah Impian, BTN Beri Kemudahan

Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division BTN Mochamad Yut Penta mengatakan, prospek properti di tahun 2024 akan sangat menjanjikan dimana secara demografi Indonesia sangat menjanjikan.

"Di Indonesia setiap tahunnya ada sekitar 800 ribu keluarga baru yang perlu rumah, jadi kita strong ya, basic-nya dari segi demografi industri properti kita kuat," jelas Penta ditulis Jumat (1/3/2024).

Menurutnya, industri properti di Indonesia kondisinya masih tetap stabil. Di saat ekonomi naik turun, industri properti tetap tumbuh. Saat pertumbuhan ekonomi negatif, industri properti turun tapi tetap positif.

"Tetapi saat ekonomi naik tinggi, industri properti naik tapi tidak terlalu tinggi alias stabil," jelasnya.

Penta menambahkan, potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar. Saat ini, angka backlog perumahan mencapai 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah.

Baca juga: Merger Muamalat dan BTN Syariah Digelar Sebelum Jokowi Lengser

Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group (CSG) Felicia Simon mengatakan, pada 2023 pendapatan Citra Swarna Group meningkat 39 persen, dari target Rp600-an miliar, ternyata terealisasi Rp900-an miliar.

"Tahun ini kami menetapkan target pendapatan Rp1,1 triliun. Target ini diluar pendapatan dari akuisisi commercial building" jelasnya.

Felicia menuturkan, sumber pendapatan terbesar CSG masih dari proyek landed residential, baik yang sedang berjalan maupun yang baru.

Menurutnya, tahun ini CSG tidak hanya fokus pada pengembangan rumah dan ruko, tapi juga pada bisnis lain.

CSG telah mengakuisisi pembelian Siantar City Square, di Pematang Siantar, commercial building di Palembang, dan penjajakan di wilayah Jawa Timur.

Baca juga: KPR BTN Wujudkan Impian Generasi Milenial Punya Rumah: Ingat KPR, Ingat BTN

"Ekspansi CSG juga akan dilakukan ke wilayah Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, ditambah satu di Jabodetabek," ujarnya.

Sementara untuk proyek perumahan CSG di kawasan Karawang, Bogor dan Serang, pengembangannya juga tidak berhenti di lahan yang dikuasai.

"Ekspansi CSG ini adalah strategis bisnis sebagai pengembang properti skala nasional," tuturnya.

Terkait bank lahan, Felicia mengatakan, saat ini CSG memiliki land bank sebanyak 300 hektar yang jumlahnya dipastikan akan terus bertambah. "Angkanya dinamis ya, akan terus bertambah, total saat ini kami meniliki 300 hektar," jelasnya

Hingga saat ini KPR mesih menjadi pilihan utama para konsumen CSG dibanding cara pembelian lainnya seperti cash keras dan kredit developer.

Dari sisi pembeli, mayoritas adalah mereka yang baru pertama memiliki rumah, hanya sedikit yang membeli untuk investasi. "99 persennya pembeli memilih menggunakan KPR," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini