Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi angkat bicara soal video viral di media sosial yang menarasikan bahwa beras SPHP yang didistribusikan oleh Bulog memiliki kualitas buruk.
Bayu mengatakan, video yang beredar tersebut mengandung unsur hoaks. Dalam video tersebut, terpampang beras dengan merek "Beras Kita".
Baca juga: Atasi Persoalan Beras, Kolaborasi Antar Lembaga Pemerintah dan Satgas Pangan Perlu Dilakukan
Bayu mengatakan, Beras Kita sudah tidak lagi diedarkan secara resmi.
"Kami menyatakan bahwa video tersebut tidak benar dan mengandung unsur hoaks, karena tampak visual beras Bulog yang terdapat di pada tayangan video pendek tersebut sudah tidak beredar lagi di pasaran secara resmi," kata Bayu dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).
Bayu mengatakan, Bulog tidak lagi memakai brand Beras Kita untuk kegiatan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar maupun bantuan pangan pada tahun ini.
Sementara itu, dalam video yang beredar, terdapat nama Beras Kita. "Itu kalau tidak salah produksi tahun 2021. Jadi itu video sudah lama," kata Bayu.
Berikut ciri-ciri beras SPHP yang saat ini didistribusikan secara luas oleh Bulog:
- Terdapat logo Badan Pangan Nasional (kiri atas) dan logo BULOG (kanan atas)
- Terdapat tulisan Cadangan Beras Pemerintah (bagian tengah bawah)
- Terdapat gambar semangkok nasi (kanan bawah)
- Keterangan Berat Bersih (Nett) (tengah bawah)
- Tulisan didistribusikan oleh Perum Bulog (kiri bawah).
"Di luar ciri-ciri tersebut, maka beras SPHP Bulog yang dimiliki adalah tidak asli dan tidak resmi sehingga di luar tanggung jawab Perum Bulog," ujar Bayu.