Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Namun, terdapat sejumlah tantangan dalam implementasi hal tersebut.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu menyampaikan, komitmen pengurangan pembangkit fosil akan terus dilakukan, dengan catatan ketersediaan energi untuk masyarakat tercukupi dan harganya terjangkau.
”Kita sudah meratifikasi Paris Agreement, menetapkan NDC (Nationally Determined Contribution). Ke depan pembangkit listrik fosil kita kurangi dengan catatan, listrik tetap cukup, andal dan terjangkau,” kata Jisman dalam keterangannya, Kamis (7/3/2024).
Untuk itu, kata Jisman, Pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 32 persen di tahun 2030.
Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar dalam hal operasional yang harus dipecahkan dalam agenda besar transisi energi.
Pertama, mismatch antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dengan pusat beban di Jawa.
Kedua, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri untuk membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai hingga wilayah terpencil.
Ketiga, adanya intermitensi pada pembangkit EBT seperti surya dan bayu sehingga membuat listrik tidak stabil.
Menurutnya, tantangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah atau Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri, namun harus dilakukan melalui kolaborasi.
Baca juga: Mengenal Transisi Energi Fosil ke Energi Hijau Lewat Pameran SolarTech 2024 di Jakarta
Diketahui pada kemarin, PT PLN menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 yang diadakan pada Rabu (6/3) di Hotel Mulia, Jakarta.
Agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.
Baca juga: Dorong Transisi Energi Ramah Lingkungan, PLTS Atap Dibangun di Sumedang
”Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak berkolaborasi, dalam artinya saling menguntungkan" papar Jisman.
"Dari acara PLN Investment Days harus ada masukan-masukan yang sangat prinsip kepada pemerintah,” pungkasnya.