“Dari 22 KUD, 8 masih bekerjasama. Harapannya untuk KUD yang lain bisa kembali dijalin kemitraan dengan PTPN,” tukas Al Haris.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri langsung Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Direktur Utama PTPN IV Jatmiko Santosa, serta Ketua Umum DPP Aspekpir Setyono, Al Haris menjelaskan bahwa potensi PSR di Jambi cukup besar. Ia menjelaskan bahwa secara keseluruhan Provinsi yang berbatasan dengan Riau dan
Sumatera Barat tersebut memiliki luas perkebunan sawit mencapai 1,2 juta hektare.
Namun, ia mengakui petanis sawit memiliki keterbatasan dan ketidakseragaman dalam
melaksanakan praktik perkebunan berkelanjutan.
"Provinsi Jambi memiliki 1,2 juta lahan sawit dengan jumlah petani yang menyebar dimana-mana. Tetapi dengan pemahaman yang berbeda, ada yang lebih paham, kurang paham bahkan tidak paham," ujarnya.
Untuk itu, ia menjelaskan dengan program Bimtek ini, petani sawit diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan serta pemahaman, mulai dari pemilihan bibit sawit yang unggul,
pemanfaatan lahan dan penggunaan pupuk agar lebih produktif, serra perawatan yang ramah
lingkungan.
“Kita berharap dengan pola ini kualitas dan produksi bisa meningkatkan hasil produksi dan
penerimaan daerah semakin baik,” tuturnya.