News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tinggalkan Dolar AS, Transaksi Perdagangan India dan Indonesia Mulai Gunakan Mata Uang Lokal

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Bank Indonesia (BI) dengan Reserve Bank of India (RBI) menyepakati pembentukan kerangka kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia dan India mulai meninggalkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di setiap transaksi perdagangan kedua negara.

Bank Indonesia (BI) dengan Reserve Bank of India (RBI) menyepakati pembentukan kerangka kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal, yakni rupiah dan rupee, dalam transaksi bilateral.

Menurut Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, BI dan RBI menandatangani Nota Kesepahaman (NK) di Mumbai dalam rangka pembentukan kerangka kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara.

Baca juga: Kemendag Fasilitasi Ekspor Produk UKM Binaan di Surabaya Senilai USD 226,6 Ribu

"Terutama dalam transaksi bilateral antara mata uang Rupee dan Rupiah," ujar Erwin saat dikonfirmasi Jumat (7/3/2024).

Penandatanganan NK tersebut dilakukan oleh Gubernur RBI, Shaktikanta Das dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. Kesepakatan NK antara Bank Indonesia dan Reserve Bank of India ditujukan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara (Rupee dan Rupiah).

"Dalam transaksi bilateral yang mencakup transaksi berjalan (current account), transaksi modal (capital account) yang diperbolehkan, serta transaksi ekonomi dan keuangan lainnya sesuai yang disepakati oleh kedua otoritas," kata Erwin.

Kerangka kerja sama ini, menurut Erwin, salah satunya memungkinkan eksportir dan importir untuk bertransaksi dalam mata uang lokal, yang pada gilirannya akan mendorong pengembangan pasar valuta asing kedua negara.

"Lebih lanjut, penggunaan mata uang lokal akan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian transaksi," imbuh Erwin.

Dia menambahkan, kolaborasi tersebut menandai capaian penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara BI dan RBI.

Melalui penggunaan mata uang lokal masing-masing negara yang lebih luas untuk transaksi bilateral diharapkan akan berkontribusi dalam mempromosikan perdagangan antara Indonesia dan India.

"Juga memperdalam integrasi keuangan, serta memperkuat hubungan sejarah, budaya dan ekonomi yang telah terjalin selama ini antara kedua negara," terang Erwin.

Sebelumnya, BI juga melakukan kerja sama serupa dengan otoritas Malaysia (Bank Negara Malaysia), Thailand (Bank of Thailand), Jepang (Japan Ministry of Finance), Tiongkok (People Bank of China), Singapura (Monetary Authority of Singapore), dan Korea Selatan (Bank of Korea).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini