Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, tidak menjadi soal harga ayam pedaging naik. Hal tersebut, menurut Amran, merupakan berkah bagi para peternak dan sebagai Tunjangan Hari Raya (THR).
"Kalau naik dikit harga ayam, peternak kan tidak punya THR. Biarlah naik dikit, supaya THR-nya dari kenaikan sedikit itu harga ayam," ujar Amran di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Berdasarkan panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata nasional harga telur ayam per hari ini di level Rp31.890 per kilogram. Sementara harga daging ayam di level Rp38.730 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai Semua Jenis dan Daging Ayam Meroket Saat Libur Panjang
Sedangkan berkaitan dengan harga beras, menurut Amran, terdapat tiga hal yang menyebabkan harga naik beberapa bulan terakhir.
"Kemarin ada tiga hal, pertama pupuk. Itu cuma 50 persen dari kebutuhan," ucap Amran.
Faktor yang kedua, perubahan cuaca akibat El Nino. Sedangkan, yang terakhir lantaran sistem distribusi subsidi pupuk harus menggunakan kartu tani.
"Ada saudara-saudara kita yang remote area itu yang berada di Kalimantan, Papua, Sulawesi, itu biasanya tidak mendapatkan akses untuk pupuk subsidi. Ada 20 persen," tambah Amran.
"Jadi tiga hal ini yang menyebabkan penurunan produksi kita. Tetapi yang paling kontribusi paling tinggi adalah, pupuk 50 persen dan El Nino," sambungnya.
Kenaikan harga beras hingga Rp18.000 per kg yang terjadi akhir Februari 2024 merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perberasan di Indonesia. Kenaikan harga beras ini jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Harga Cabai Rawit per Hari Ini, 5 Januari 2024 Turun Tipis, di DKI Jakarta Jadi Rp 91.050 per Kg
Kenaikan harga beras yang terjadi sejak pertengahan Februari mencapai hampir 30 persen di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp10.900 per kg medium, sedangkan beras premium Rp13.900 per kg untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara, HET beras di zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500 per kg medium dan beras premium Rp 14.400 per kg. Sementara di zona ke 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800 per kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800 per kg.