Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi volume penumpang kereta api selama periode mudik Lebaran dan arus balik Lebaran 1445 Hijriah tahun 2024 ini mencapai 3,2 juta penumpang.
"Total sekitar 3,2 juta penumpang, meningkat 13,3 persen dibanding tahun 2023," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam konferesi pers daring, Minggu (17/3/2024).
Dalam bahan paparannya, diprediksi puncak mudik dengan moda kereta api antar kota akan terjadi pada H-4 Lebaran dengan perkiraan penumpang sebanyak 206 ribu.
Sementara itu, pada saat arus balik, diprediksi akan jatuh pada H+3 Lebaran dengan perkiraan penumpang mencapai 237 ribu.
Periode arus mudik dan arus balik Lebaran menggunakan kereta api diperkirakan berlangsung pada 3 - 18 April 2024.
Kapasitas angkut yang disediakan untuk reguler sebanyak 2,87 juta dengan tambahan 446 ribu. "Sehingga, total yang kita siapkan 3,31 juta kursi," ujar Risal.
Kemudian, untuk pemesanan tiket yang dilayani oleh PT KAI, per 16 Maret 2023 pukul 22.53 WIB, sudah ada 1,26 juta tiket yang dipesan. Ini merupakan 52,7 persen dari kapasitas angkut.
Lalu, frekuensi perjalanan yang disediakan sebanyak 386 kereta api per hari untuk yang reguler, serta tambahan 45 kereta api per hari.
Baca juga: Berbahaya, Masyarakat Disarankan Tidak Mudik Pakai Sepeda Motor
"Per hari rata-rata akan terjadi 431 kereta api per hari secara total," pungkas Risal.
Kereta api merupakan moda favorit para pemudik pada tahun ini. Survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama sejumlah pihak menunjukkan, kereta api menjadi pilihan para pemudik.
Baca juga: Jadwal Pemberlakuan One Way di Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Kepala BKT Kemehub Robby Kurniawan mengungkap, 20,30 persen atau sebesar 39,32 juta orang memilih mudik menggunakan kereta api antar kota.
Ia mengatakan, terdapat potensi para pemudik yang ingin menggunakan kereta api ini berpindah moda ke kendaraan pribadi, bus, maupuan sepeda motor. Ini karena keterbatasan kursi di kereta api antar kota.
Baca juga: Jadwal Penerapan Ganjil-Genap dan Contra Flow Jalan Tol Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
"Ini kalau kita melihat preferensi masyarakat itu keinginannya besar sekali menggunakan kereta api. Namun, dengan adanya keterbatasan kursi yang ada di kereta api, tentunya ini memungkin akan terjadinya shifting, baik menggunkan kendaraan pribadi, bus, maupun sepeda motor," kata Robby.