News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuliner Tahu Kupat Pak Har Manahan, Bangkit Berseri dengan KUR BRI

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemiik Tahu Kupat Pak Har, Heriyanto, berdiri di sekitar lapaknya di shelter Manahan, Solo, Rabu (27/3/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Ada kisah di balik lezatnya hidangan Tahu Kupat Pak Har, kuliner di shelter bagian barat kompleks Stadion Manahan, Solo.

Selama 12 tahun berdiri, perjalanan Heriyanto sang pemilik warung tahu kupat ini tak sepenuhnya mulus.

Pandemi Covid-19 yang merebak pada 2020 lalu menjadi pukulan berat, bahkan bagi usaha kuliner lainnya akibat pembatasan kegiatan masyarakat.

Sepinya pembeli di shelter Manahan masih terjadi kendati pada 2021 pandemi berangsur menurun.

Namun saat para pedagang hendak mulai merangkak kembali setidaknya mengembalikan modal usaha, Pemerintah Kota Surakarta (Pemkot Solo) melakukan penataan kawasan Stadion Manahan.

Penataan kawasan Manahan merupakan satu dari 10 prioritas proyek revitalisasi Kota Solo, juga dilakukan sebagai persiapan menyambut Piala Dunia U20 2023 yang akhirnya batal digelar di Indonesia.

Dari penataan termasuk pembongkaran shelter berimbas pada nasib pedagang yang akhirnya tersebar di berbagai penjuru kota.

Mas Heri, panggilan akrab Heriyanto, memilih untuk menyewa tempat bersama beberapa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner lainnya tak jauh dari kawasan lama.

Bedanya, warung Mas Har saat itu menyewa lahan milik perseorangan, bukan milik Pemkot Solo.

"2020, 2021, 2022 itu menjadi tahun yang berat bagi kami kuliner di shelter Manahan. Hancur karena pandemi, mulai bangkit habis itu harus pindah karena shelter dibongkar untuk penataan, lumayan berkurang penghasilan," jelasnya ditemui di warungnya pada Rabu (27/3/2024).

Dari siklus seperti tikungan berkelok, Mas Her tak patah semangat untuk mendorong usahanya bertahan dan berkembang.

Baca juga: 120 Pedagang Kuliner Terfasilitasi QRIS, Shelter Manahan Solo Semakin Modis

Ia memutuskan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI tatkala kondisi keuangannya terbilang mepet.

"Jadi 2022 saya ambil KUR Rp 15 juta di BRI Kalijambe. Itu untuk sewa lahan jualan sementara karena shelter dibongkar. Juga untuk modal pengembangan usaha," ucap pria asal Sragen ini.

Cerita Mas Heri, KUR ini bukanlah yang pertama baginya.

Bahkan ia mengaku telah akrab dengan KUR BRI lantaran sudah ketiga kalinya berhasil memproses KUR.

"Dulu malah pinjamannya belum lunsas bisa pinjam lagi, kurang beberapa bulan sebelum lunas bisa pinjam dengan catatan riwayat angsuran bagus," imbuhnya.

Keputusan Mas Heri untuk mengajukan KUR lagi terbilang jitu karena perputaran uang setelahnya berangsur normal.

Apalagi seluruh pedagang bisa kembali shelter Manahan dengan suasana baru lebih bagus.

Demikian bisa menjadi penanda kebangkitan ekonomi pedagang kuliner shelter Manahan.

"Sekarang pengunjung berangsur rame karena shelter baru. Seperti slogan Kota Solo Berseri, bersih sehat rapi indah," paparnya kemudian tersenyum.

Praktis dengan QRIS

Untuk menunjang transaksi pembayaran, Mas Her mengaku tak sedikit pembeli yang memilih membayar menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.

“Banyak yang pakai QRIS, anak-anak muda itu bilang simpel dan tidak banyak bawa uang tunai,” katanya.

Selain itu, kata Heri, wisatawan juga tak sedikit yang memilih menggunakan QRIS untuk membayar jajanan mereka.

Pernah dalam suatu kesempatan, Heri dikunjungi oleh rombongan dari Kuningan, Jawa Barat.

"Mereka langsung tanya bisa (bayar pakai) QRIS tidak, ya saya jawab langsung bisa dong," celotehnya.

Heri menerangkan, selain ingin praktis, pengguna QRIS yang merupakan wisatawan juga kesulitan mencari mesin ATM atau bank untuk mencairkan uang tunai.

Jadi, mereka memilih menggunakan QRIS melalui aplikasi BRImo (BRI Mobile) untuk membayar pembelian di Shelter Manahan.

Area tempat duduk Shelter Manahan, kawasan barat kompleks Stadion Manahan Solo, Rabu (27/3/2024)

"Kan mereka tidak tahu jalan tidak tahu ATM di mana, jadi tidak mau ribet bayarnya pakai QRIS tinggal scan selesai," terang dia.

Ketua Paguyuban Pedagang Shelter Stadion Manahan, Sudarto menilai terobosan QRIS memberikan kemudahan bagi pengunjung.

"Adanya QRIS ini customer otomatis dimudahkan, tetapi sebagian dari pedagang ada yang perlu disosialisasikan," ungkap pemilik usaha es teler ‘Kau Datang Kembali’ saat dijumpai terpisah.

Para pedagang yang sebelumnya awam tentang e-payment kini sudah bisa menerapkan pembayaran nontunai.

“Sudah bisa, tidak kesulitan,” katanya.

Terkait Piala Dunia U-20 yang gagal digelar di Indonesia, Sudarto tidak mau larut dalam kekecewaan.

"Ya agak kecewa, kok enggak jadi, padahal sudah diperbaiki seperti ini," ujarnya.

Sisi positifnya, shelter Manahan sudah dipercantik dan makin menarik kunjungan masyarakat.

“Fasilitas juga makin bagus, makin modis” ungkap Sudarto.

Ekonom Acungi Jempol

Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto, memberikan pandangan mengenai perkembangaan merchant dengan pelaku ekonomi di Kota Solo dewasa ini.

Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, pelaku ekonomi termasuk pelaku UMKM mencari cara menyuguhkan dagangan murah, berkualitas dan produksi terjangkau.

UMKM, lanjutnya, tertarik dengan tanpa adanya beban tambahan dan memperkecil biaya pengeluaran dengan menambah keuntungan.

"Kemudian peminat UMKM akan lebih banyak mencari produk dengan harga murah, nah produk tersebut akan banyak yang laku. Untuk bisa menjual produk murah, UMKM produsen perlu menekan biaya yang bisa ditekan. Termasuk transaksi menggunakan kartu kredit, debit, hingga QRIS," jelasnya kepada Tribunnews, Jumat (29/3/2024).

Bagi Mulyanto, perkembangan UMKM dewasa ini bisa dikatakan bagus berdampingan dengan merchant perbankan.

Catatn darinya, pelaku UMKM perlu mencari kesempatan untuk menekan biaya pengeluaran demi angka harga jual yang murah dan diminati pembeli.

"Harapannya dari situ nanti akan mendapat keuntungan yang lebih besar," ujar dia. 

Merchant BRI

Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, mengatakan BRI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta memberikan branding serta fasilitas QRIS dan Electronic Data Capture (EDC) Merchant kepada seluruh pedagang sejak 2021.

"Termasuk di Shelter Manahan, sebagai bentuk kerjasama kami dengan Dinas Perdagangan. BRI Berkomitmen turut membantu menumbhuhkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) khususmya di Wilayah Surakarta," paparnya saat berbincang di kantornya pada Senin (18/3/2024).

Selain shelter Manahan, BRI telah merambah pasar tradisional di Kota Solo, contohnya Pasar Gede dan Pasar Legi.

"Pasar Gede merupakan salah satu heritage atau cagar budaya Kota Surakarta, jadi ikon wisata Kota Solo."

"Itulah mengapa kami BRI memberikan fasilitas EDC dan QRIS kepada kurang lebih 600 pedagang baik di dalam maupun di luar pasar," terang Agung saat ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024).

Pemberian fasilitas ini bertujuan menyosialisasikan program pemerintah membiasakan pembayaran nontunai kepada masyarakat.

"Sehingga masyarakat Solo dan wisatawan tidak perlu membayar cash, bisa pakai QRIS BRI," tuturnya.

Agung menambahkan, pemberdayaan UMKM bagi BRI merupakan visi memberi makna Indonesia.

"Kemudian memberdayakan masyarakat sebagai penopang perekonomian nasional," jelasnya.

Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo ketika ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024)

Saat ini, tersedia sekitar 500 merchant BRI di kantor cabang yang ia pimpin.

Dengan adanya transaksi, seperti penggunaan EDC dan QRIS tersebut, pihaknya mengklaim pelayanan maksimal dari BRI.

"Pada intinya kami menerima semua transaksi kartu kredit, free biasa sewa dan  biasa maintenance."

"Payment lebih cepat termasuk hari Sabtu dan hari Minggu, bank dengan jumlah kartu terbanyak, tekhnologi terdepan dengan EDC system android dan satelit BRI sendiri," tuturnya.

Disebutnya juga, layanan digital di pasar tradisional seperti di Pasar Gede merupakan terobosan BRI agar transaksi nontunai menjangkau semua kalangan.

Ia berharap, pedagang bisa melakukan semua jenis pembayaran tunai maupun nontunai termasuk menggunakan QRIS.

"Inilah tujuan dan bukti nyata BRI untuk memberi makna serta tentunya untuk UMKM agar bisa naik kelas, terus terintegrasi dan terjalin," paparnya. 

Capaian Merchant

Super Apps milik BRI yang bernama BRImo kian digemari penggunaannya oleh masyarakat Indonesia. (Istimewa)

Menurut data yang dirilis BRI Regional Office Yogyakarta berdasar wilayah yang dikelola, pada Tahun 2022 sejumlah
9.282 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 209.285 merchant telah menggunakan alat transaksi QRIS BRI.

Pada Tahun 2023 sejumlah 10.296 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 245.053 merchant telah  menggunakan alat QRIS.

Di Bulan Februari sendiri, jumlah UMKM pengguna EDC BRI telah mencapai 11.309
UMKM dan pengguna QRIS sebanyak 264.456 UMKM.

Sementara itu, Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono menguraikan, BRI RO Yogyakarta memiliki nilai transaksi UMKM yang cukup tinggi dan menunjukkan signifikansi peningkatan setiap tahunnya.

"Pada alat transaksi EDC, pada tahun 2022 telah memperoleh volume transaksi Rp2,9 triliun dan mengalami peningkatan menjadi Rp3,7 triliun pada Tahun 2023. Sementara pada alat transaksi QRIS di Tahun 2022 memperoleh colume sebesar Rp 315 juta dan ditutup dengan peningkatan hingga Rp1,7 triliun di Tahun 2023," terangnya dalam keterangan tertulis.

Menyoal perkembangan BRImo, John Sarjono menyatakan, BRImo terus mengalami peningkatan perkembangan dari tahun ke tahun.

"Di lingkup BRI RO Yogyakarta, pada Tahun 2023 jumlah user BRImo 2.006.634 user. Adapun per Bulan Februari 2024, jumlah user BRImo diketahui sejumlah 2.261.326 atau mengalami peningkatan sebesar 12,7 persen," tutur dia.

Terkait inovasi yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat, John membeberkan, BRImo terus berinovasi untuk memenuhi beragamnya kebutuhan nasabah dengan fitur favorit pengguna, seperti fitur cek kondisi keuangan dan opsi produk investasi untuk beragam segmen.

"Berbagai inisiatif dan penguatan ekosistem terus dilakukan oleh BRImo dengan menggandeng lebih dari tiga ribu opsi pembayaran, selain itu transaksi bersama BRImo kini dapat dilakukan melewati batas lintas negara dengan hadirnya fitur untuk transaksi internasional seperti pembukaan rekening menggunakan nomor handphone luar negeri, transfer ke lebih dari 100 negara dan pembayaran QR di Singapura," papar John.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini