“ Yang penting untuk diperhatikan menjaga sikap professional, karena transaksi yang dilakukan melalui media online tentu memerlukan sikap saling percaya dan jujur antara penjual dan pembeli,” kata Eddy.
Eddy mengatakan dukungan pemerintah juga hadir melalui kebijakan terkait UMKM.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan beberapa kebijakan countercyclical melalui Peraturan OJK (POJK).
Peraturan OJK (POJK) Republik Indonesia Nomor 11/Pojk.03/2020 menyatakan bahwa bank akan menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19, termasuk UMKM.
BRI dukung UMKM Indonesia tumbuh
Regional CEO RO BRI Yogyakarta, John Sarjono, menyatakan perseroan berkomitmen dengan pengembangan UMKM di Indonesia.
Ia menyebut, saat ini sekitar 70 persen nasabah BRI berasal dari sektor UMKM.
Karenanya, BRI kian bersinergi dengan banyak pihak untuk fokus memajukan UMKM.
“UMKM harus naik kelas dan mandiri. Untuk mewujudkannya, BRI menyediakan kredit bunga ringan. Tapi, pembinaan UMKM tak cukup dengan pemberian kredit. Agar UMKM lebih maju, harus ada proses inklusi dan literasi guna meningkatkan kemampuan manajemen,” ujarnya.
Kredit disalurkan ke seluruh wilayah DIY, Karesidenan Banyumas, Kedu, dan Solo Raya di 33 kantor cabang utama.
Adapun BRI RO Yogyakarta pada 2023 telah menyalurkan KUR ke Sektor Perdagangan 42,2 persen , Sektor Jasa (23,6 persen), Sektor Pertanian (21,0 persen), Sektor Industri Pengolahan (11,7 persen), dan Sektor Perikanan (1,6 persen).
Dalam menyaluran KUR, BRI menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha debitur.
" Disesuaikan dengan kebutuhan, kalau dinilai sudah bisa pinjam 100 juta untuk pengembangan usaha ya tentu akan dikabulkan, pada intinya kami menyesuaikan dengan kebutuhan dari debitur, dan kami mendorong agar UMKM agar naik kelas," kata John Sarjono.
BRI RO Yogyakarta selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah salah satunya, penyaluran kredit KUR.
Pada tahun 2023 BRI telah menyalurkan Kredit KUR sebanyak Rp 18,45 Triliun dengan total 432.452 Debitur.
KUR Mikro sebanyak Rp 16,46 Triliun dengan total 424.919 debitur dan KUR Kecil sebanyak Rp 1,98 Triliun dengan total 7.533 debitur.(*)