Dikarenakan pasar keuangan domestik libur, maka nilai tukar yang mengalami pergerakan hanya Non-Deliverable Forward (NDF) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"NDF merupakan instrumen keuangan derivatif yang digunakan untuk hedging terhadap pergerakan nilai tukar antara dollar AS dan Rupiah," ujar Josua.
NDF 1 bulan untuk nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini berkisar 16.148 atau melemah 1,5 persen atau 243 poin sepanjang minggu ini.
Josua mengatakan, NDF nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tersebut tidak mencerminkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot.
Namun, dia bilang, ada potensi bahwa pada saat pembukaan kembali pasar keuangan domestik pada tanggal 16 April mendatang, nilai tukar rupiah pada pasar spot yang ditutup terakhir pada tanggal 5 April di level 15.845 per dollar AS, berpotensi mengikuti pergerakan NDF nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Ia meyakini Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar dan akan terus melakukan langkah-langkah stabilisasi seperti triple intervention di pasar spot USD/IDR, pasar DNDF dan pasar obligasi.
"Selain itu, BI akan mengoptimalkan penguatan strategi operasi moneter yang pro-market untuk efektivitas kebijakan moneter, termasuk optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)," ujar Josua.