News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jatuh Bangun Sriwijaya Air, Maskapai yang Pendirinya Menjadi Tersangka Kasus Timah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sriwijaya Air

Mereka yang tadinya menggunakan kapal cepat ke Jakarta, kemudian beralih ke pesawat yang harga tiketnya dianggap bersaing.

Harga tiket Sriwijaya Air Rp 175.000 dengan waktu perjalanan 1 jam 15 menit, sementara harga tiket kapal cepat Rp 165.000 namun harus menempuh perjalanan selama 10 jam. Dalam setengah tahun persaingan pun selesai, ASDP menutup layanan kapal cepatnya rute Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta - Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang.

Sriwijaya Air terus berkembang dan mengepakkan sayapnya melayani penerbangan ke sejumlah kota di Sumatera dan Kalimantan, seperti Jambi, Palembang dan Pontianak. Jumlah pesawat pun terus meningkat, dalam dua tahun saja Chandra Lie cs mampu mengoperasikan sebanyak 15 unit pesawat Boeing 737-200 dengan rute lebih dari seratus.

Saat itu Sriwijaya Air juga berusaha mendatangkan 10 unit pesawat yang lebih baru dan kapasitasnya lebih banyak, Boeing 737 tipe 300 dan 400. Artinya, maskapai ini bakal bersaing dengan Garuda, maskapai kebanggaan Pemerintah Indonesia.

Meski demikian, Chandra Lie selalu menyebut bahwa Garuda adalah flag carrier Indonesia, tak bisa disaingi dan harus didukung.

"Sriwijaya tak mungkin menyaingi Garuda, kami terus mendukung Garuda karena menjadi flag carrier Indonesia," kata Chandra Lie dalam beberapa kesempatan saat itu.

Tujuh tahun setelah berdiri, yaitu 2010, Sriwijaya Air benar-benar menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Maskapai ini melakukan ekspansi dengan membuka rute ke luar negeri yaitu terbang ke Malaysia dan Singapura.

Maskapai ini juga telah mengoperasikan sebanyak 27 unit pesawat dan menguasai 11,8 persen pasar penerbangan domestik. Hanya Lion Air dan Garuda Indonesia saja yang menguasai pasar lebih besar.

Sriwijaya Air pun semakin percaya diri. Maskapai sempat memesan sebanyak 20 pesawat Embraer tipe 175 dan 195 buatan Brasil. Namun pemesanan ini akhirnya dibatalkan dan digunakan untuk memesan Boeug 737-500 untuk operasional anak usahanya NAM Air.

NAM Air beroperasi sebagai pendungkung Sriwijaya pada penerbangan di wilayah yang tidak diterbangi Sriwijaya.

Perjalanan bisnis Sriwijaya Air memang maju pesat saat itu. Untuk memenuhi pelanggannya yang terus berkembang hingga kawasan timur Indonesia hingga 2016 maskapai ini telah diperkuat oleh 47 unit pesawat beberapa diangtaranya adalah pesawat paling modern saat itu, Boeing 737-800 NG dan Boeing 737-900 ER.

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air sedang mengudara. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menawarkan tiket pesawat murah Jakarta-Bangka Belitung untuk penerbangan langsung pada Rabu (6/9/2023). (Flickr/PK-REN)

Sriwijaya Air sebelumnya mempercayakan perawatan semua pesawat jenis Boeing 737 di Singapore International Airlines Engineering Company (SIAEC) dan Malaysia Airlines (MAS).

Namun memercayakan pemeliharaan dan perbaikan pesawatnya di Garuda Maintenance Facilities atau GMF AeroAsia, anak usaha Garuda Indonesia, yang sebenarnya adalah pesaingnya.

Saat maskapai ini terlihat sedang jaya-jayanya, tiba-tiba kabar miring menimpa. Garuda Indonesia Group pemilik GMF mengambil alih manajemen Sriwijaya Air Group.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini